Levin berlari menuju sebuah jembatan yang kini sudah ramai di penuhi orang-orang sedang terlihat panik, pemuda itu dapat melihat betapa sibuk para tim penyelamat saat terlihat sedang melakukan pencarian pada seseorang yang dikabarkan melompat ke sungai dari jembatan ini
Levin perlahan mendekat, melewati orang-orang yang penasaran dengan apa yang sudah terjadi sebenarnya, langkah lelaki itu gamang bahkan saat semakin dekat langkanya terasa semakin berat dan berat.
"Permisi ..." ucap Levin pada salah satu polisi yang di sana
"Ada perlu apa? ini daerah terlarang dan di batasi." terang polisi itu dengan wajah tidak bersahabat
"Aku, Aku sudah dihubungi sebelumnya." jelas Levin dengan wajah pucat dan terlihat linglung. polisi itu pun pergi dan terlihat berbicara dengan rekannya hingga tidak lama kemudian ia kembali untuk menemui Levin yang masih pada posisinya.
"Jadi apa hubungan anda dengan pemilik ponsel ini." polisi itu menunjukkan ponsel Velo yang sudah terbungkus plastik.
"Aku ... Aku kekasihnya, Tapi ... sebenarnya ada apa ini?"
"Seseorang melaporkan bahwa pemilik ponsel ini baru saja melompat ke dasar sungai ... kami dan tim SAR saat ini sedang melakukan pencarian, tapi di cuaca seperti ini akan sulit karena suhu air sangat rendah." jelas polisi itu
"Tunggu, apa maksudnya?" Levin sedang berusaha mengumpulkan kesadarannya dan mencoba mendengarkan baik-baik apa yang petugas itu katakan, Karena sepertinya dia sedang salah dengar
"Seperti yang saya katakan, jika pemilik ponsel ini adalah kekasih anda
maka kemungkinan besar dialah yang melakukan bunuh diri."
Lutut Levin langsung lemas mendengar apa yang petugas itu katakan benar-benar membuatnya shock.
"Bunuh diri? Tidak mungkin, Velo tidak akan melakukan hal itu dia gadis kuat dia tidak akan melakukan hal--"
"Sudah ketemu." seru petugas SAR membuat para petugas lain langsung menuju kesan.
mendengar seruan petugas itu membuat Levin semakin gugup dalam hati lelaki itu berkali-kali memanjatkan doa berharap seseorang yang di temukan itu bukanlah Velo,
petugas yang sebelumnya pergi kembali menghampiri levi dengan tergesa-gesa.
"Kami sudah menemukan jasad seseorang."
jasad?
mendengar kata itu membuat perasaan Levin semakin kacau.
"Seorang gadis usia si perkiraan awal 20an," jelas petugas itu yang hanya mendapatkan tatapan kosong Levin
"Karena anda di sini, maukah anda memastikan? kami tidak menemukan tanda pengenal apapun, jadi kami setidaknya ingin meminta anda memastikan apakah jasad itu kekasih anda atau bukan."
Levin merasa sangat takut dia ingin menyakinkan dirinya bahwa jasad itu pasti bukan Velo, kekasihnya tidak mati dengan cara seperti ini
"Apa anda bersedia?" Sekali lagi petugas kepolisian itu bertanya memastikan apakah Kevin bersedia atau tidak.
"Ya, aku akan melakukannya." jawab Levin yakin. Pemuda itu sangat berharap jasad yang para petugas itu temukan bukanlah Velo melainkan orang asing.