Penunda Jatah ~

1718 Words

“Mas … tunggu, Mas!!” Zeron terus melesat menuruni tangga, tak peduli dengan panggilan Sonya yang kebingungan di belakangnya. Jantungnya berdebar kencang, membayangkan skenario terburuk. “Galen! Arga! Jangan dibuka!” teriaknya dalam hati, seolah suaranya bisa menembus dinding dan waktu. Namun, semua sudah terlambat. Begitu tiba di ruang tamu, pemandangan di depannya membuat Zeron membeku. Galen dan Arga duduk bersila di karpet, dikelilingi oleh tumpukan kotak-kotak kecil berwarna-warni. Beberapa di antaranya sudah terbuka, memperlihatkan isinya yang kenyal dan menggulung. “Papa, lihat! Balon tiupnya banyak sekali!” seru Galen riang, memegang sebuah kon-dom yang sudah terlepas dari bungkusnya. Arga di sebelahnya meniru, berusaha meniup kon-dom lain seperti balon juga. Dan seolah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD