“Zeron, stop!! Apa yang kau lakukan? Jangan macam-macam, gila!” ucap Gio panik bukan main. Dia bergerak cepat, melompat dari kursinya dan dengan sigap menutup mulut Zeron dengan telapak tangannya. Wajahnya pucat pasi, dia sungguh tidak menduga bahwa pria itu akan melakukan hal aneh dan tindakan semacam itu. Ia membayangkan skenario terburuk jika Abimanyu benar-benar keluar. “Kenapa? Katanya tidak takut?” Zeron berhasil melepaskan tangan Gio dari mulutnya, namun posisinya masih seperti seorang tawanan yang berusaha melarikan diri, dengan senyum usil di wajahnya. “Ya memang, tapi kan-” Belum selesai Gio melayangkan protes, suara Abimanyu sudah terdengar lebih dulu dari dalam rumah. “Papa tanya kenapa, Zeron?” Suara berat itu jelas saja membuat Gio makin panik. Bola matanya membelalak

