Mengingat kondisi kandungan Alexa yang lemah, meskipun usia kandungannya sudah cukup tua, Bara pun tak mau membuang waktu lama dan segera membawanya ke rumah sakit, takut jika terjadi sesuatu dengan istrinya itu. Tiara, yang merasa khawatir dan bersalah, ikut bersama mereka dan Bara pun tak keberatan. Karena memang ini semua terjadi karena Tiara dan ia perlu berbicara dengannya nanti. Setelah tiba di rumah sakit, Alexa langsung ditangani oleh dokter. Seperti biasa, agar tim medis bisa bekerja dengan maksimal, tidak ada seorang pun yang boleh masuk ke dalam kecuali yang bersangkutan. Sehingga Bara terpaksa menunggu di luar dengan hati berdebar, bersama Tiara. Di saat itu, perasaannya bercampur aduk antara cemas dan marah. Dia merasa sangat terpukul, memukul-mukul kepalan tangannya ke dindi