Bagas menekan pedal gas dalam-dalam. Selain ia memang ingin menuntaskan hubungannya dengan Agni, ia juga ingin kembali ke rumah sakit secepat mungkin. Menurut ayahnya Sesil sedang kesal padanya. Dan tentu itu tidak baik. Karena mood ibu hamil sangat mempengaruhi janin. Bagas tidak ingin kalau janin dalam kandungan Sesil kenapa-kenapa. Setelah mengetahui bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah, aura kebapakannya keluar dengan sendirinya. Bagas membelokkan mobil ke area kebun teh milik ayah Agni yang rindang. Di depan pondok yang indah nan asri itu tampak mobil Agni sudah terparkir rapi di halaman. Sepertinya Agni sudah menunggunya cukup lama. Tanpa membuang waktu Bagas mematikan mesin mobil dan bergegas masuk ke dalam pondok. "Akhirnya kamu datang juga, Mas." Agni beringsut dari kursi ro