Bagas melirik Sesil yang membolak-balik tubuhnya gelisah. Saat ini Sesil bersiap tidur, sementara dirinya masih mempunyai beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan. Makanya ia masih duduk di kursi meja rias sambil memeriksa beberapa folder di laptop. Akhir-akhir ini Bagas memang lebih suka bekerja di kamar daripada di ruang kerja. Ia tidak tahu penyebabnya. Padahal dulu, ia tidak suka ada suara jikalau sedang fokus bekerja. Sekarang ia santai saja mendengar suara batuk Sesil, atau gerakan-gerakan lain istrinya yang mengeluarkan suara. Sementara Lara yang tengah gelisah memikirkan rencana balas dendam Sakti, tidak bisa memejamkan mata. Bayangan Sakti akan beraksi sebelum ayahnya pulih menggentarkannya. Lara berbalik kembali. Bibirnya berdecak kesal. Ia benar-benar kehilangan kantuknya.