Warning mengandung konten dewasa! Arkan menarik selimut menutupi tubuh polos mereka. Airin bergerak memeluk pria itu yang berbaring di sebelahnya usai permainan panas mereka beberapa menit lalu. “Aku pikir Om akan lama di Bali,” katanya memainkan jari telunjuknya di atas d**a bidang pria itu. Mereka belum sempat mengobrol tadi, karena Arkan yang tidak sabaran ingin menidurinya. Pria itu tidak menjawab dan hanya berdehem menanggapi ucapan Airin. Karena tidak mendapat jawaban, Airin merubah posisi berbaringnya menjadi menelungkup di atas d**a Arkan, dan membuat wajah mereka saling bertemu. Tangan besar Arkan membelai rambut panjang Airin yang hitam dan terurai halus di jemarinya. “Om,” panggilnya. “Ya?” sahut Arkan. “Aku takut,” ucap Airin terdengar manja. “Apa yang kamu takut