58. Ambisi Maura

1235 Words

Airin menatap ibunya dengan pandangan kosong, dia belum siap untuk mengakuinya. Dia masih membutuhkan waktu dan menunggu Arkan. Sementara Mona pun bingung harus bersikap bagaimana. Salahnya karena mengungkit soal kehamilan Airin tanpa melihat tempat. “Jawab Mama, Airin!” bentak Elsa dengan nada suara meninggi. Airin lantas turun dari ranjang dan menubruk kaki Elsa. “Maaf, Ma. Maafkan Airin ...,” ucapnya dengan isakan. Selama ini dia tidak pernah membuat malu orangtuanya, meskipun sebelumnya ibu dan ayahnya tidak baik-baik saja. Namun, sepertinya ini adalah aib pertama yang mencoreng wajah kedua orangtuanya. Elsa memandang Mona yang masih berada di atas ranjang. Wajahnya tampak shock mengetahui bahwa putri tunggalnya mengandung yang kenyataannya putrinya belumlah menikah. “Siapa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD