bc

Revenge And Love

book_age18+
2.9K
FOLLOW
30.2K
READ
revenge
boss
sweet
brilliant
like
intro-logo
Blurb

Leon, pria berusia 30 tahun itu tersingkir dengan keji dari jajaran pewartis harta keturunan Beno Aji Prasetyo—Sang Ayah. Karena hasutan dari Lingga sang ibu tiri, Leon terusir dan menjadi seorang gelandangan yang sangat menjijikan.

Tapi yang kuasa masih berpihak padanya. Suatu malam, Leon dipertemukan dengan seorang pria tua yang ingin mengangkatnya sebagai cucu. Leon menerima tawaran pria tua itu dan mengikutinya ke negara dimana Ia tinggal. Siapa sangka, Leon hidup layaknya seorang raja. Ia ditempa menjadi seorang pria cerdas, licik dan tangguh selama lima tahun lamanya.

Leon akhirnya kembali, ia menjadi sosok yang berbeda. Seorang pengusaha ternama yang datang dengan dendam masa lalunya. Dalam perjalanannya untuk membalas dendam, Leon dipertemukan dengan seorang wanita cantik bernama Alexa Novaliona.

Sama-sama hidup dengan penuh penghianatan, keduanya akhirnya memutuskan untuk menikah. Bukan pernikahan sesungguhnya, hanya sebuah ikatan di atas kertas. Mereka akan saling membantu namun tidak boleh ada perasaan antara keduanya sampai misi balas dendam mereka selesai.

Akankah balas dendam Leon dan Alexa tuntas, tanpa adanya perasaan diantara mereka?

chap-preview
Free preview
1. Aku ini kakak mu
Seorang pria bertubuh tinggi itu kini tertunduk. Perlahan ia merendahkan dirinya dan berjongkok di hadapan kaki jenjang dan mulus milik seorang gadis bernama Angelina Key. Dengan sengaja, Angel menuangkan air pada kaki putih dan heels yang ia kenakan. Leon berusaha untuk tetap sabar, ia mulai melepaskan kemeja lusuh yang dikenakannya, menyisakan kaos putih yang begitu mencetak tubuhnya. Dengan lembut, Leon mengusap kaki dan heels milik gadis itu. Ingin rasanya ia menarik kaki ini kasar, namun ia hanya mengepalkan tangannya kuat dan mengingat dimana posisinya saat ini. "Aku ini kakak mu, Angel!" suaranya setengah tertahan, berharap jika gadis cantik itu sama seperti dulu. Lembut dan penyayang. Mendengar pria itu mengaku sebagai kakaknya, perempuan itu lantas menendang sang pria dan membuat ia tersungkur dihadapan banyak orang. "Hey... Coba kalian lihat!! Pria miskin dan menjijikan ini mengaku sebagai kakakku. Apa kalian percaya?" teriak Angel dengan begitu sombongnya, jari telunjuknya yang lentik menunjuk sosok pria yang ada di hadapannya saat ini. Beberapa orang tentu saja menolak, dan tidak percaya dengan apa yang Leon katakan. Leon geram, akhirnya ia berdiri tepat dihadapan perempuan itu, dan menatapnya tajam. "Kenapa kamu berubah? Bukannya dulu kamu menangis saat aku diusir dari rumah?" Leon mulai mencari kebenaran dari air mata sang adik tiri. Angel menatap Leon bengis, penuh kebencian. Perempuan itu akhirnya kembali tertawa lepas dan kembali mengulangi perkataan Leon dengan gaya yang begitu menyebalkan. Hal itu sudah menunjukan betapa Ia telah salah menduga, darah benar-benar kental. Sama halnya dengan perempuan itu, semua orang yang ada di sana melakukan hal yang sama. Mengejek, menghina dan mencemooh Leon. Bagaimana tidak, setelah sekian lama ia menghilang, tiba-tiba saja pria itu kembali dengan pakaian sederhana, wajah kusam dan kaki yang hanya beralaskan sandal jepit seharga sepuluh ribu. Sedangkan Angel, perempuan itu adalah seorang top model, dari ujung kepala hingga ujung kaki, semua barang yang melekat adalah barang-barang bermerk dengan harga selangit. Satu universitas mengenal sosok Angel yang begitu cantik dan kaya raya, bahkan beberapa dari mereka rela menjadi kacung. Perintah ke sana-kemari sesuka hatinya. "Dasar bodoh!! Dulu aku menangis karena terlalu bahagia," katanya dengan senyum merendahkan. "Apa kamu mengerti? Emmm... Atau harus aku katakan dengan jelas. Di sini! di hadapan semua orang?" tanyanya kemudian. "Tidak! Sudah cukup. Sekarang aku mengerti segalanya, ikatan darah ternyata sangat kuat!" Leon berkata dengan penuh penekanan, dingin dan seketika merubah aura yang ada di sekelilingnya. Leon tidak menunjukan kelemahannya. Ia membusungkan dada dan menatap orang-orang yang ada di samping Angel, menandai mereka satu-persatu. Suatu hari nanti, mereka yang rela merendahkan diri pada Angel akan tahu, bagaimana busuknya wanita itu. Pria itu menghela napas kasar, dan setelah itu ia berlalu begitu saja tanpa berkata apapun. Namun tatapan matanya memberikan aura yang membunuh siapa saja yang melihatnya, membuat beberapa orang memilih untuk diam dan menundukan kepala mereka. "Pergi!! Jangan pernah datang dan mengganggu keluarga ku. Dasar pria tidak berguna!" teriak Angel penuh amarah. *** Setelah meninggalkan universitas GD, Marvin kembali berjalan menyusuri trotoar. Disebuah persimpangan, sandal jepit, satu-satunya alas kaki yang ia gunakan putus, membuat ia terpaksa harus berjalan dengan bertelanjang kaki. "Kenapa harus putus? Ahh... Dasar sandal mur*han, sama dengan perempuan tadi," gerutunya dengan melepar sandal itu jauh dan tidak lama suara orang kesakitan terdengar, tapi Leon sama sekali tidak mengidahkan suara tersebut. "Awww... Siapa yang lempar sandal sembarangan? Emangnya aku tempat sampah, apa!!" teriak seorang wanita yang kini sedang memegangi sandal yang menimpa kepalanya. Sandal yang dilempar jauh oleh Leon tepat mengenai kepala seorang gadis yang berdiri menunggu ojol tidak jauh dari posisinya saat ini. Penampilannya sangat sederhana, namun rapih dan bersih. Selaras dengan wajahnya yang bersih dan cantik. Perempuan itu nampak celingukan dan pandangan matanya tertuju pada satu titik—Leon yang kini berjalan dengan sebelas alas kaki. Gadis itu melirik sekilas dan ia melihat dengan jelas jika pria yang tidak lain adalah Leon mengenakan sandal yang sama disalah satu kakinya. "Hey... Tunggu!!" teriak gadis tersebut. Langkah Leon terhenti. Dengan malas ia memutar tubuhnya dan melirik ke arah gadis itu sebelum kembali melangkah. Pria itu terlalu malas untuk bertemu siapapun, apalagi perempuan asing yang sudah berani berteriak padanya tanpa sebab. Tapi siapa sangka, gadis itu kesal dan melepar kembali sandal butut itu tepat dikepala Leon, sontak saja hal itu membuat Leon menggeram dan balik mendekati Alexa yang sedang menggerutu kesal. Leon mengerutkan keningnya saat melihat Alexa dari dekat. Wajahnya tirus, kulitnya benar-benar khas asia, matanya besar dengan alis tebal alami tanpa menggunakan polesan apapun. Dan bulu matanya lentik, tebal, mirip dengan bulu mata anti badai. Tapi secepat mungkin ia mengembalikan ekspresi wajahnya yang dingin dan mengintimidasi. "Kenapa kau melempar sandal ini tepat di kepalaku?" tanya Leon dingin. Aura dingin itu ternyata berhasil membuat Alexa kikuk. "A-aku... Ish... Kamu yang melepar sandal itu lebih dulu, dan aku hanya membalas perbuatan tidak terpuji yang kamu lakukan!" dengan susah payah Alexa menekan rasa takutnya di hadapan pria asing yang tinggi dengan ketampanan di atas rata-rata. Keduanya sama-sama tidak mau kalah, namun detik berikutnya Alexa melangkah mundur dengan perlahan saat Leon semakin mendekat padanya. Tatapan pria itu semakin buas, seakan ingin menelan Alexa hidup-hidup detik itu juga. "Mundur! Kalau tidak, aku akan berteriak dan kamu akan—" Leon sama sekali tidak peduli dengan perkataan Alexa, Ia tidak suka basa basi. Leon memberikan tatapan tajam yang begitu mengintimidasi, mendekati Alexa dan secepat kilat ia mencengkram lengan gadis itu dan meraih bibirnya cepat. Hanya sebuah kecupan, tapi mampu membuat Alexa membeku dan tidak bisa berkata apapun sampai Leon tak terlihat lagi oleh pandangannya. "I-ini... First kiss ku... di- dia mencurinya!" Alexa memegangi bibirnya dengan tangan gemetar. Melihat reaksi Alexa, Sudut bibirnya sedikit terangkat, Leon hanya memberikan sedikit pelajaran pada gadis itu dan ia berhasil membuat bibir gadis itu terkunci seketika Lelah setelah berjalan cukup jauh, Leon akhirnya berhenti di depan sebuah minimarket. Tenggorokannya yang sudah terasa kering membuat ia melangkah masuk dan berjalan menyusuri deretan minuman dingin. Saat sedang memilih minuman dingin beberapa penjaga minimarket dan pengunjung menatapnya penuh curiga, bahkan dengan jelas menghinanya, benar-benar membuatnya geram. 'Ck! Mereka masih saja melihat orang lain dari penampilannya,' batin Leon Ia kembali melanjutkan memilih minuman, dan berjalan menuju kasir, dan di sanalah semua orang menggeleng tidak percaya dan masih ada dari mereka yang menghinanya. "Lihat! Sepertinya dia baru selesai mencuri, dari mana gembel seperti dia memiliki uang banyak seperti itu," ucap seorang wanita dengan tatapan merendahkan. Leon sama sekali tidak menghiraukan perkataan mereka, ia hanya memilih untuk segera meninggalkan minimarket tersebut dan melepaskan dahaganya. "Temui aku di persimpangan depan! Bawa sandal, kaki ku sudah gatal sekali," gumamnya pada bandul kalung yang tersembunyi dibalik baju lusuhnya. Mobil mewah keluaran Eropa itu sudah terpakir, terlihat jelas dan sangat mencolok. Ia melihat ke setiap penjuru, memastikan tidak ada orang yang melihatnya. Dengan cepat ia menghampiri mobil tersebut, masuk dan melepaskan lelahnya. Duduk di atas kursi empuk dengan hawa dingin dari pendingin yang sengaja telah disiapkan untuknya. Wajah putihnya kembali terlihat seiring dengan suhu tubuhnya yang semakin dingin. Leon kembali membuka mata dan melihat pria bertubuh tinggi besar yang saat ini sedang menatapnya siap untuk mendapatkan perintah. “Jangan lakukan apapun! Aku masih ingin bermain-main dengan mereka,” mereka yang dimaksud oleh Leon adalah ibu dan beberapa saudara tirinya. “Tapi Tuan, gadis itu sudah keterlaluan dengan menghina anda seperti tadi.” “Mereka akan mendapatkan balasan atas sikap kasar mereka padaku!” seru Leon. Leon tahu betul bagaimana sikap tangan kanannya itu. Ia akan rela menyerahkan segalanya hanya untuk melindungi dan membela Leon, meskipun nyawa adalah taruhannya. “Mana sekuter milikku? Aku ingin pergi ke tempat lain sebelum kembali ke villa.” Tangan kanan Leon menunjuk kendaraan roda dua yang sederhana yang saat ini sudah terparkir tidak jauh dari keberadaan mereka. Leon merasa lebih baik, dan akhirnya ia keluar untuk menemui satu-satunya perempuan yang ia sayangi dalam hidupnya. ‘Aku sudah kembali, dan aku sangat merindukan mu.’

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Breaking the Headline

read
23.2K
bc

Aku Pewaris Keluarga Hartawan

read
145.9K
bc

Menantu Dewa Naga

read
177.0K
bc

Aku Pewaris Harta Melimpah

read
153.4K
bc

Di Balik Topeng Pria Miskin

read
860.5K
bc

Si Kembar Mencari Ayah

read
28.3K
bc

KEMBALINYA RATU MAFIA

read
11.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook