"Maafkan aku!" Edgar memeluknya erat, membuat Rubby mematung karena belum siap menghindar. "Demi tuhan, ini hanyalah sebuah kesalahan." Perlahan Edgar mengurai pelukannya, menatap Rubby dengan penuh memohon, "Kamu jangan pernah percaya sama ucapan perempuan itu. Sejak awal yang aku mau, cuma kamu!" "Edgar, aku sedang sibuk. Maaf," Rubby hampir memutar diri, kala tangan Edgar lebih dulu menariknya. "Kami melakukannya karena malam itu aku mabuk! Itu kesalahannya, harusnya dia enggak ngikutin kemauan aku. Tapi perempuan itu malah pasrah. Rubby...." Meraih tangannya Rubby dan menggenggamnya erat, ".... aku enggak peduli dia hamil atau enggak, yang aku peduliin cuma kamu! Aku cinta kamu!" Melirik kanan - kiri. Rubby sungguh takut Reynan melihat keadaannya."Dengerin aku Edgar, aku sungguh

