Sebuah misi

1024 Words

Mal dalam keadaan ramai seperti biasanya. Rubby saat ini hendak pergi ke sebuah stand makanan untuk makan siang. Ia sudah mengabari Reynan, dan katanya akan bertemu di stand itu. Melirik pada jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya, ia tersenyum. Masih terngiang di benaknya kala Reynan membelikan jam tangan itu untuknya. "Itu mahal sekali, Reynan." Bisik Rubby kala itu, ia sungguh tidak berani memakai jam yang harganya bahkan melebihi harga motor saat ini. Reynan hanya tersenyum dan mengambil jam tangan itu, lalu dipakaikan pada pergelangan tangannya Rubby. "Enggak apa - apa. Kita harus memberikan yang terbaik pada orang yang disayang," Diakhiri dengan sebuah kecupan manis di bibirnya Rubby, membuat gadis itu meringis karena merasa malu. Reynan memang selalu tidak tahu tempat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD