bab 75

1032 Words

Suara-suara aneh yang mengganggu pendengaran terasa begitu jelas dan seperti ingin mencemooh Lana yang sejak tadi berdiri mematung di salah satu ruang dengan d******i warna putih. Lana belum juga bergeming dari tempatnya berdiri, rasanya seluruh tenaganya habis dari tadi. Padahal ia tidak melakukan aktivitas berat apapun. "Temui dia, mungkin saja ia bertahan selama ini karena menunggumu." Tepukan lembut di pundaknya membuat Lana menoleh, dimana Mamah Sarah menatapnya dengan tatapan sendu. Tergambar jelas kesedihan di raut wajahnya. Lana kembali menatap ke arah ranjang, dimana lelaki itu terbaring lemah dengan berbagai macam alat menempel di tubuhnya. Sekarang Lana tau arti sakit dari sebuah perpisahan. Nyatanya sakitnya perceraian tidak sebanding dengan sakit ketika melihat lelaki itu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD