Bab 22

905 Words

"Pulang sekarang. Sean dalam bahaya." Darah Sisil terasa membeku. Tanpa pikir panjang, dia langsung meraih tasnya dan bergegas keluar dari ruangannya. Keanu yang baru saja menyuruhnya pulang langsung berdiri dengan alis berkerut melihat kepanikan Sisil. "Sisil, ada apa?" tanyanya, mengikuti langkah cepat wanita itu. Sisil tak menjawab. Tangannya bergetar saat dia membuka layar ponselnya dan menunjukkan pesan itu pada Keanu. Mata Keanu menyipit begitu membaca isi pesan tersebut. Seketika, ekspresinya berubah menjadi tegang. "Kita pergi sekarang," ucapnya tanpa ragu. Tanpa menunggu persetujuan Sisil, Keanu langsung menarik pergelangan tangannya dan membawanya menuju lift. Sisil berusaha menenangkan diri, tapi kepanikan terus menyerangnya. "Sean baik-baik saja, kan? Ini mungkin hanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD