Aku?

1010 Words

Ahsan mengamati pintu kamar Nahla, dia tak keluar semenjak jam satu siang bahkan untuk makan dan salat. Sekarang sudah jam sepuluh malam, belum ada tanda-tanda gadis itu akan keluar, nasi beserta lauk masih utuh di meja makan. Apa yang harus dilakukan Ahsan? mengetuk pintu itu dan melupakan pertengkaran mereka tadi siang, atau membiarkan dia menenangkan diri sampai besok pagi. Ahsan menimbang-nimbang, perasaannya tidak enak, akhirnya dia mengetuk pintu kamar, berharap ada sahutan dari dalam, dia lebih suka Nahla mengamuk dari pada mendiamkannya seperti ini. Sekali dua kali, tak ada jawaban dari gadis itu, Ahsan semakin curiga, akhirnya dia mendorong pintu kamar, untung saja tidak terkunci. "Nahla, kau kenapa?" Ahsan kaget, gadis itu masih dengan sepasang penutup terakhirnya mengigil,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD