Seusai melamar Sinola di rooftop mall, keduanya memutuskan menghabiskan malam di sebuah hotel bintang lima. Sesampainya di kamar, dengan tergesa-gesa mereka saling melepas helai benang yang dikenakan tubuh masing-masing dan langsung melakukan ritual olahraga panas dengan berbagai macam gaya. Tak terhitung berapa ronde hingga waktu nyaris memasuki fajar, keduanya kelelahan dan baru tertidur sembari saling memeluk. Saat waktu menunjukan pukul sembilan pagi, getar ponsel Benjamin sukses menginterupsi kedamaian tidur mereka. "Siapa, Beb?" lenguh kecil Sinola bertanya. "Papa kamu, Sayang." "What!" Sinola pun tersentak, mata yang masih terkantuk kini terbuka lebar. Tangannya lantas meraih ponsel miliknya. "Sh*t! Papa udah missed call aku 20 kali. Dia pasti mau tanya kenapa aku gak pulang,

