Beberapa minggu berlalu, hubungan Benjamin dan Sinola semakin kompak dan mesra.
Benjamin benar-benar memperlakukan Sinola bagai ratunya, seakan hanya gadis itu wanita satu-satunya.
Hari itu, kebetulan hari libur. Benjamin memanjakan Sinola dengan menemani kekasihnya belanja ke pusat perbelanjaan yang cukup lengkap.
"Kamu beneran gak apa-apa nemenin aku belanja?" tanya Sinola dengan nada tak enak hati pada prianya.
"Ya, gak apa-apa, Sayang. Apa, si yang gak buat kamu," timpal Benjamin mengulas senyum manis, lalu mengusap rambut Sinola.
"Bisa aja. Aku udah lama banget gak belanja soalnya. Biasanya aku sama Atreya, tapi karena Treya udah punya Om Aldrick, aku gak mau ganggu mereka."
"Iya, Sayang. Go ahead! Aku bakal selalu temenin kamu. Kamu gak perlu ngerasa gak enakan atau gimana-gima
