28~DS

1331 Words

“Nar! Sinar!” Sinar mengerjap. Menatap Daisy yang sudah berdiri hadapannya dengan beberapa berkas. Sejak tadi, tatapannya menerawang dan pikirannya entah berada di mana. Namun, satu hal yang pasti, dirinya merindukan Bintang. Di saat-saat seperti ini, pria itu akan selalu bisa menjadi tempatnya pulang. Menumpahkan semuanya, tanpa ada yang harus disembunyikan. Bintang tidak pernah menghakimi dan selalu bisa memahaminya. “Napa Dai?” Sinar menggeleng sesaat. Mengusir semua pikiran pelik yang ada di kepala. Daisy meletakkan berkas yang dibawanya di meja Sinar dan membaginya. “Minta tanda tangan pak Harsa untuk yang dimap biru. Terus, surat-suratnya bagi ke reporter yang bersangkutan.” Sinar menggangguk. “Ada lagi?” “Emm ...” Daisy melihat ke area kubikel. “Mas El belum datang?” Mas? Ap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD