“Mas Bin, ih, ini di kantor!” Sinar berusaha melepaskan diri dari pangkuan suaminya, tetapi Bintang justru semakin mempererat pelukannya. “Kalau sampai ada yang—” ucapan Sinar terhenti saat bibir Bintang mendarat di lehernya. Sinar sontak terdiam. Tubuhnya meremang saat sang suami memberi gigitan kecil lalu menghisap lembut di sana. Cukup lama untuk meninggalkan jejak merah yang cukup mencolok di leher Sinar. Bintang tersenyum puas, menatap hasil karyanya tercetak di leher sang istri. Sambil membenarkan kerah kemeja Sinar, ia berujar, “Next, kalau ada apa-apa, jangan langsung naik darah. Tanyakan baik-baik dulu. Biar gak salah paham.” Sinar mencebik, memukul pelan d**a suaminya. “Aku tuh udah nanya baik-baik, tapi Mas Bin malah ngerjain aku!” Setelah bicara dengan Ai, Sinar akhirnya me

