109~DS

2017 Words

“Ai.” Gadis itu menghentikan langkah. Ai yang tadinya berjalan menyusuri ruang redaksi sembari menatap ponsel, langsung menoleh cepat. “Siang, Pak.” Ai segera memberi salam sembari menunduk sopan dengan senyum yang mengembang. “Pak Bintang sendirian?” Beberapa pasang mata mulai memperhatikan. Bisik-bisik kecil mengalir pelan di balik monitor dan tumpukan berkas. Pertemuan tersebut, semakin membuat rumor yang beredar semakin jelas. Bintang mengangguk singkat dan kembali berjalan. “Gimana? Sudah ada perkembangan?” Ai dengan segera mengikuti Bintang yang berjalan menuju ruang direksi. “Nggak ada respons, Pak,” keluhnya menunduk lesu. Sesampainya di depan pintu ruang direksi, Bintang menghentikan langkah. Ia menatap Ai dan bersedekap. “Lusa saya ajak Ryu ke sini,” kata Bintang menahan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD