“Pagi, El,” sapa Bintang tenang, saat Elo baru saja melangkah masuk ke ruang kerjanya. Elo cukup terkejut atas kehadiran Bintang pagi ini. Pria itu sudah duduk lebih dulu di balik meja miliknya, sambil memegang sebuah pigura kecil yang berisi foto Asa di dalamnya. Elo bisa menebak, kedatangan Bintang sepagi ini adalah karena insiden kemarin bersama Sinar. Mantan istrinya itu pasti sudah mengadu pada Bintang. Namun, meski begitu Elo tidak akan gentar sedikit pun. “Pagi, Mas,” balasnya santai, lalu menjatuhkan tubuh ke sofa tunggal yang ada di sana. “Ada yang bisa dibantu?” Bintang meletakkan kembali pigura milik Elo ke tempat semula. Bersandar santai di kursi, tetapi sorot matanya tetap tajam. “Aku senang karena kamu mendengarkan saranku masalah pileg,” ujar Bintang memberi apresiasin

