Sinar tahu, membesarkan anak dalam keluarga yang tidak sempurna tentu akan meninggalkan celah tersendiri. Akan tetapi, itu masih lebih baik dibanding tumbuh di tengah rumah tangga yang cacat dan penuh dengan kecurigaan, luka, dan kebohongan yang tidak kunjung reda. Untuk itu, Sinar memilih melepaskan hubungannya dengan Elo. Ia tidak ingin terus hidup bersama, tetapi dihantui prasangka yang bisa menggerogoti hatinya setiap hari. Lebih baik ia berdamai dan membangun hidup yang baru, seorang diri. Bagi Sinar, yang penting hidupnya dan Asa bahagia. Berdamai dengan masa lalu, berdamai dengan Elo, demi anak mereka, Angkasa. Sejauh ini, Asa tidak pernah kekurangan kasih sayang sama sekali. Praba dan seluruh anggota keluarga menyayangi bayi tampan itu dengan sepenuh hati. Namun, ada satu hal y

