Langkah Elo memelan ketika melihat Sinar berada di ruang tengah. Kondisi istrinya sudah terlihat lebih baik, daripada pagi tadi yang tampak pucat karena muntah-muntah. “Sudah enakan?” tanya Elo duduk tanpa jarak di samping Sinar. Merentangkan satu tangan untuk merangkul sang istri yang sedang menonton televisi. “Sudah,” jawab Sinar singkat. “Sudah makan?” “Sudah.” “Masih marah?” “Masih.” Elo mendesah panjang. “Jadi, kamu nggak punya niat untuk memperbaiki hubungan ini? Kamu masih mau perang dingin seperti sekarang?” “Aku lagi nggak pengen ribut,” ujar Sinar akhirnya menoleh pada Elo. Penampilannya tampak lesu dan sayu. Elo memang selalu tampil seadanya dan tidak pernah berlebihan. Namun, Sinar baru memperhatikan jika pria itu tidak mencukur kumis dan membiarkan rambut halus di sek

