“Setelah Papah selidiki, ....” Danian menghela napas dalam. Mata tajamnya yang menjadi sendu, mengamati wajah-wajah di sekitarnya. Ada Azura sang istri yang duduk di sebelahnya. Sementara di sofa sebelah mereka, Lita duduk bersebelahan dengan Arkana. Ketiganya kompak menatapnya. Malahan, Azura sampai melirihkan suara volume televisi yang ada di hadapan mereka menggunakan remote televisi yang wanita itu raih dari meja berlapis marmer di hadapan mereka. Di ruang keluarga kediaman Handoko memang hanya ada mereka berempat. Sisanya yaitu Mahesa dan kedua adik Arkana, tengah bersama oma Aeny di ruang berbeda. Jika sesuai rencana, Arkana dan Lita memang akan tinggal di sana hingga akhir pekan. “Papah mau bahas apa?” tanya Arkana. Layaknya ketiga orang di sana, ia juga sudah memakai piama lengan