Bayangan yang Mengintai

1089 Words

Zumena menatap kaca samping, menahan napas. Ia tahu Jafran tidak akan membiarkannya merasakan ancaman, tapi ada sesuatu yang lebih berat dari sekadar penguntit malam tadi. Ia menelan ludah, menatap jalanan yang basah, lalu menoleh sebentar ke Jafran. “Aku … tidak yakin siapa itu,” jawabnya, suaranya lembut, berusaha tetap tenang. Jafran menatapnya tajam, merasakan ketegangan dalam suaranya. “Mena, kamu bisa jujur padaku. Aku tidak akan marah, hanya ingin tahu siapa yang mengawasi kita.” Zumena menarik napas panjang, matanya menatap langit gelap di atas gedung yang mereka lewati. Ia tahu jawabannya bisa menghancurkan beberapa batas yang ia jaga rapat-rapat selama ini. Tapi untuk saat ini, ia memilih mengalihkan. “Aku pikir … mungkin itu hanya seseorang yang peduli dengan keselamatan umum.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD