Empat Puluh Sembilan

1342 Words

"Beneran kamu mau ikut?" Pertanyaan Bara masih sama. Mempertanyakan Ratna yang ternyata memilih untuk ikut pulang bersamanya. Sedangkan Arsya merengek tidak mau pulang. Bocah itu masih betah tinggal di pedesaan. "Iya Mas. Masa saya ndak ikut padahal Nyonya lagi sakit." Bara bergerak meraih jemari Ratna yang tengah membantu mengancingkan kemeja di tubuhnya. Ia menatap Ratna dengan tatapan khawatir. Bara cemas jika kehadiran Ratna sangat tidak di inginkan ibunya. Apalagi saat ini ibunya sedang terbaring di rumah sakit. Yang pasti amarahnya akan semakin tinggi jika tahu ia datang dengan Ratna. "Kamu lagi hamil aku takut terjadi apa-apa. Tau sendiri kan gimana sifat Mama." Ratna mengangguk mengerti. Ia terdiam menatap suaminya dengan wajah sedih. "Tapi kalau saya ndak ke sana. Saya semak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD