Target Indah Selanjutnya

2137 Words

Rayyan berdecih. Muak sekali melihat wanita itu datang di waktu tidak tepat seperti ini. “Harusnya kamu bertanya apa yang Zira rasakan dan bagaimana perasaannya sekarang, Indah! Bukan malah menghina dan merusak suasana. Kalau hanya ingin merusuh, baiknya kamu keluar—“ “Jangan diteruskan, Mas.” Zira memegang tangan Rayyan kemudian menggelengkan kepalanya pelan begitu Rayyan ingin mengusir Indah dari sana. Selanjutnya, dia menatap Indah yang juga tengah menatapnya dengan tatapan benci. “aku mual dan baru saja pulang dari klinik dokter Nilam. Sekarang aku lapar dan sedikit susah bergerak karena aku meriang. Jadi aku meminta bantuan Mas Rayyan.” Zira menjelaskan dan Indah justru tertawa—merendahkan. “Alasan! Buktinya kamu terlihat sehat-sehat saja sekarang.” Indah mencebik. “kamu pasti cari-

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD