Sebelum sampai di rumah, Rayyan sempat menelepon pak Eko dan meminta pak Eko pulang ke rumah utama karena dia sudah di perjalanan pulang. Alasannya, hari ini dia pulang lebih cepat karena ingin memberi kejutan pada Zira sehingga pria setengah baya itu mempercayainya. Begitu mobil yang dikemudikan Rayyan sampai di rumah, secepat kilat Rayyan bergegas masuk ke dalam. Begitu saja menuju kamar Hazira bak orang kesetanan. Tidak lagi memedulikan Rama yang setia mengekorinya karena mengusir pria itu sekarang, rasa tidak mungkin dia lakukan. Selain dia tidak mau buang-buang waktu, memastikan kondisi Zira baik-baik saja tentu lebih penting. Mungkin sudah tiba saatnya, pria itu mengetahui rahasia yang dia sembunyikan—rapat dari semua orang. “Zira? Zira?” Rayyan menghampiri Zira yang terbaring di r

