BSC 56

1001 Words

"Mommy," seru Sheina dan Kenzio kompak. Mereka terkejut dengan kedatangan Feyra yang tiba-tiba. Dengan wajah tersenyum, Feyra menyapa sang menantu. Lalu mencium pipi kiri dan kanannya. Dulu saat Sheina kecil, ia sering mendapatkan ciuman seperti ini dari sang ibu, tapi semenjak ibunya menderita sakit, ia sudah tak pernah lagi mendapatkan perlakuan demikian. Sheina jelas senang. Feyra memperlakukannya seperti putrinya sendiri. "Mommy tidak menyapaku?" protes Kenzio. "Tadi 'kan Mommy sudah memanggilmu. Sudahlah, tidak usah protes," sergah Feyra. Kenzio menekuk wajahnya masam. "Lalu untuk apa Mommy ke sini? Mengganggu istirahatku saja." "Ck, Mommy ingin mengatakan sesuatu yang penting." "Apa?" "Apa kalian tidak ingin melakukan resepsi pernikahan?" tanya Feyra. Kenzio menoleh pada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD