12

776 Words

Kaluna mengerjabkan matanya pelan-pelan, berusaha menyesuaikan cahaya matahari di sore hari. Ia baru saja bangun dari tidur siang pemaksaan Afka tadi.  Entah sejak kapan Kaluna sudah tertidur lelap dalam pelukan Afka seperti ini.  Kaluna bisa merasakan deru napas Afka dan bagaimana lengan yang sudah di penuhi otot-otot keras itu memeluknya erat. Memberikan kehangatan dan perlindungan pada dirinya.  Kaluna bisa mencium harum tubuh yang menenangkan. Bagaimana dengan itu seperti enggan dan semakin mengerat, saat Kaluna bergerak sedikit saja. Bibirnya meringis, saat tidak sengaja menggerakkan kakinya. Afka yang mendengar suara ringisisan akhirnya membuka matanya, dan mendapati Kaluna yang sedang berada pelukannya ini meringis sambil melihat ke arah luka di betisnya. Mengingat dirinya ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD