Pesta dirumah Michael

1433 Words
“Berhubungan gimana?” Aku bingung dengan jawaban yang Michael berikan. “Iya, kayak simpanan gitu.” Saking terkejutnya mendengar jawaban Michael, Aku menumpahkan segelas wine yang aku genggam. Kalau benar yang Michael bicarakan, kenapa Chris bisa berduaan dengan Kiara? Apa mereka balikan? “Terus sekarang gimana? Kiara masih berhubungan gak sama ayah kamu” Tanyaku penasaran. “Enggak tau. Tapi kayaknya udah enggak. Soalnya aku liat tadi malam ayahku bawa simpanan barunya.”Jawab Michael. “Ohh, gitu.” Mungkin itu alasan kenapa Kiara sekarang bersama Chris. Aku menghabiskan sisa acara dengan Michael. Kami berdua menikmati malam bersama berdua berbincang tentang kehidupan kami dan masalah percintaan. Ia tidak banyak berbicara tentang Kiara. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 malam. Aku dan Michael pergi ke apartmentnya. Sudah ada beberapa orang disana. Asisten Michael sudah mengundang orang – orang terlebih dulu sebelum kami berdua sampai. Lantunan musik terdengar sangat pas dengan suasana pesta yang mewah. Tidak perlu menunggu lama untuk orang – orang datang ke Apartment Michael. Hanya dalam waktu beberapa menit saja tempat ini sudah padat dipenuhi teman – teman Michael. “Gimana, suka gak sama party nya?” Tanya Michael seraya menggenggam tanganku untuk menari bersama. “Suka banget. Apartment kamu bagus banget ya. Pasti kamarnya banyak.” Kataku. “Iya ada 3. Tapi aku disini tinggal sendirian paling asisten aku doang yang suka nginep.” Wajah Michael memberi aura seksi jika dilihat dari dekat dengan cahaya gelap seperti ini. Aku berusaha untuk tidak terbawa suasana. Aku menenggak segelas alcohol seraya menari dengan Michael. Lagu Calvin Harris – feel so close sangat pas dengan perasaanku. Aku merasa sangat dekat dengannya malam ini. Michael menaruh kedua tangannya dipinggangku sedangkan tanganku melingkar dilehernya. Michael mendekatkan kepalanya denganku. Jarak kami hanya beberapa centimeter. Nafasnya bisa kurasakan diwajahku. Karena ia lebih tinggi dariku, aku harus mendongakkan kepala sedikit agar bisa bertatapan dengannya. “Kamu keliatan cantik banget.” Puji Michael. Aku tersenyum atas pujian Michael. Aku menutup mataku, lalu merasakan bibir lembut Michael yang bersentuhan dengan bibirku. Aku menyambut bibirnya dengan senang hati. Kami berciuman ditengah keramaian pesta. Tidak peduli siapa yang akan melihat atau mengambil foto kami berdua yang tengah bermesraan. Hatiku akhirnya jatuh pada Michael. Laki – laki pemegang kampus tempat aku menempuh pendidikan. Seorang CEO muda yang sangat diidolakan para wanita. Ketika aku membuka mata, aku melihat Michael yang tersenyum hangat. Aku memeluknya erat dan tidak membiarkan dia jauh dariku. Begitupun Michael, dia juga memelukku seolah – olah aku akan pergi darinya dengan waktu yang sangat lama. Entah apa yang aku alami sekarang. Aku bisa jatuh kedalam 2 hati CEO muda Kharismatik. Aku sekarang tidak akan memikirkan soal Chris lagi. Cintaku untuknya sudah tidak ada lagi semenjak aku melihatnya berdua dengan Kiara. Dia menghianatiku. Aku akan fokus dengan apa yang ada didepanku sekarang yaitu Michael. Michael menarik tanganku keluar dari lantai dansa. Dia menuntunku kearah sebuah kamar dengan pintu berwarna coklat. Ia menggeser pintu tersebut. Didalamnya terdapat kasur besar dengan seprei warna hitam serta lemari yang sangat tinggi dengan cermin disebelahnya. Ini adalah kamar Michael. View perkotaan New York terpampang sangat jelas dari jendela kamarnya yang sangat besar. Michael lanjut mencium bibirku. Tangan yang satunya memegang bokongku dan yang satunya lagi berada dipunggungku. Lalu aku didudukkannya dikasur. Aku melihatnya membuka Jas hitam dan kemejanya. Terlihat d**a bidangnya serta perut sixpack yang sangat membuatku terangsang. Aku menariknya hingga ia berada diatasku sekarang. Michael lanjut mencium bibirku lalu keleherku. Ia menjilatinya dengan sangat bernafsu. Aku hanya pasrah mengikuti alur yang ia mainkan. “I want you tonight and always Michelle.” Ucap Michael. “Me too.” Michael membuka dressku dengan tidak sabaran. Sekarang aku yang menciumi lehernya. Aku membalikkan posisi Michael menjadi dibawahku. Aku memegang kepalanya, merasakan setiap helaian lembut rambutnya. Kemudian aku mencium d**a dan perutnya. Aku salah fokus dibuat oleh Michael, ia sangat tampan dan kharismatik memakai kemerja dengan berwarna senada dengan jasnya tadi. Michael menatapku dengan tatapan nakal. Tanpa perkataan apapun aku tau dia memintaku untuk mencium bibirnya. Wajahnya sangat membuatku tergoda. Skip... Setelah permainan selesai aku dan Michael berpelukan dan berciuman mesra. Tiba - tiba tanganku terkilir dan Michael dengan sigap langsung mengkompres dengan es batu agar rasa sakit itu tersebut hilang. Lalu ia mencium bibirku lagi. “Malam ini adalah malam paling istimewa dihidup aku. Makasih baby girl.” “Iya, aku juga ngerasain hal yang sama.” Kataku. --- Aku merasa bersalah dengan Chris karena hal barusan yang terjadi dengan Michael. Aku tidak ingin kalau Chris sakit hati dengan semua yang aku lakukan. Tapi di sisi lain, aku juga bingung dan tidak bisa lepas dari pesona Michael. Aku harus mencoba untuk lebih tegas dan tidak gampang untuk terlena dengan rayuan yang Michael berikan. "Michael." "Iya, kenapa Michelle ?" Tanya Michael. "Apa sih yang kamu rasakan pas berdua sama aku ?" Tanyaku kepada Michael. "Aku ngerasain apa itu yang namanya jatuh cinta dan kasih sayang." Jawab Michael. "Kalau kamu ?" Tanya Michael. "Aku ngerasain nyaman." Jawabku. "Itu aja ?" "Baru itu sih." Balasku sambil menatap kosong ke arah dinding kamar. "Gak apa - apa kalau kamu baru ngerasain itu. Tapi aku bisa pastiin kamu bakal ngerasin lebih dari sekedar nyaman." Ucap Michael seraya memelukku. "Kamu sama Kiara dulu pacarannya udah lama ya ?" Tanyaku penasaran. "Iya, kami sudah bertahun - tahun pacaran." Jawab Michael sambil menatapku. "Waktu kamu kehilangan Kiara, apa yang kamu rasain ?" "Aku ngerasain kehilangan teman hidup." "Tapi di sisi lain aku tau aku gak bakalan bisa lanjut dengan dia." Tambah Michael. "Apa kamu masih ngerasain rasa sakit itu ?" Tanyaku lagi. "Kadang - kadang sih." Jawab Michael singkat. "Kenapa kamu masih ngerasain itu ? padahal katanya kamu tertarik sama aku ?" Tanyaku. "Ya, terkadang kita masih ngerasain rasa rindu, sakit, kehilangan ketika kita udah jatuh cinta sama yang lain." Jelas Michael. "Berarti kamu egois ?" Tanyaku. "Mungkin, tapi namanya perasaan gak ada yang bisa ngontrol. Yang paling penting aku berusaha untuk move on dan bahagia lagi." Michael membelai rambutku. "Aku ngerti kok perasaan kamu. Aku juga gak bakal maksa kamu untuk ngehilangin rasa sakit itu dengan cepat. Aku juga ngerasain hal yang sama dulu." "Iya. Rasa sakit itu buat jadi pelajaran dan untuk intropeksi diri juga biar lebih baik lagi kedepannya. Rasa sakit itu yang buat aku jadi lebih dewasa sekarang. Dan berkat rasa sakit itu aku jadi tau rasanya kehilangan dan bakalan berusaha lebih maksimal kedepannya kalau aku punya pasangan baru." Kata Michael. "Aku setuju. Kalau kita gak pernah ngerasain kehilangan dan trauma kita gak bakal jadi kayak yang sekarang." "Ya, walaupun aku sendiri masih bingung dengan kemauan aku." Lanjutku. "Emang kenapa dengan kamu ?" Tanya Michael. "Aku gak tau dan kurang ngerti tentang masalah di hati aku." Jawabku. "Aku yakin kok, kamu bakal ngerti suatu saat." Michael tersenyum. Paginya Aku terbangun dalam keadaan tidak mengenakan busana. Michael masih belum bangun dari tidurnya. Ia masih memelukku. Wajahnya yang tengah tertidur tampak sangat innocent berbeda dengan permainannya semalam yang sangat liar. Ketika aku hendak beranjak dari tempat tidur, Michael terbangun dan menahan badanku untuk tidak meninggalkan dia. “Morning baby girl.” Michael mencium bibirku. “Morning Michael.” Aku mencium Michael kembali. “Gimana tidurnya, enak?” Tanya Michael dengan penuh perhatian. “Enak kok, kalau kamu?” “Iya, apalagi ada kamu disamping aku.” Michael memelukku lagi. “Kamu mau sarapan apa pagi ini?” Tanya Michael dengan penuh perhatian. “Hmm. Aku mau sandwich sama s**u. Kalau kamu?” “Aku maunya kamu sayang.” Kata Michael dengan nada rayuan. “Hahaha. Kamu bisa aja.” “Haha, yaudah yuk mandi.”Ajak Michael. Seusai kami mandi, kami berdua menunggu chef pribadi Michael untuk membuat sarapan. Apartment Michael sudah bersih dari pesta semalam. Penampakan ruangan ini pada pagi hari sangat indah dan berbeda dari semalam. “Aku suka apartment kamu, coba aja aku bisa tinggal disini.” Kataku. “Iya, tinggal aja disini.” Michael tersenyum lebar. “Haha, gak mungkinlah.” “Loh, kok gak mungkin sih? Mungkin ajalah.” “Aku bakal seneng banget kalau kamu tinggal bareng aku.” Tambah Michael. “Hahaha. Udah ah becandanya, ayo makan.” Kataku seraya mengambil sendok dan garpu. “Oke baby girl.” Bisik Michael. Sehabis sarapan, aku membuka media sosialku seperti biasanya. Aku melihat fotoku yang tengah berciuman dengan Michael viral dimedia sosial. “Ih, coba liat ini. Foto kita viral di medsos.” Aku memberikan hpku ke Michael. “Astaga. Wow. Bagus foto kita.” Kata Michael. “Ha? Kamu gak kesel atau takut gitu?” Tanyaku. “Ya enggaklah. Malah aku seneng. Biar aja seluruh dunia tau kalau kita ciuman.” Jawaban Michael membuat aku syok. “Hmm.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD