Liburan bersama Michael

1443 Words
Aku kembali mengecheck media sosial untuk melihat lebih lanjut soal fotoku dan Michael yang viral. Ada 4 foto yang tersebar, semuanya foto aku yang tengah bermesraan dengan Michael. Aku akan mengutuk siapa saja yang menyebar foto kami berdua. Pasti pelakunya adalah orang yang ikut berpesta tadi malam. Michael terlihat cuek dengan permasalahan foto kami yang viral. Malah dia terlihat senang sekali. Dia terlihat tersenyum lebar sedari tadi. Aku tidak tau harus bersikap bagaimana, apakah aku harus senang atau sedih. Sejujurnya aku merasa senang tetapi aku juga takut dengan pendapat orang akan diriku. Aku juga takut akan reaksi ayah Michael, pasti ia sangat murka. “Michelle, kok kamu melamun?” Tanya Michael seraya melambaikan tangannya didepan wajahku. “Ha, enggak kok. Aku gak melamun. “Elakku. “Hmm. Gimana kalau kita jalan – jalan ?” Ajak Michael. “Yuk, kemana?” Aku langsung bersemangat. “Ke Bali.” Jawab Michael. “Apa? Jauh banget.” Michael lalu beranjak dari duduknya dan memegang tanganku. Michael memelukku. “Kenapa kalau jauh? Bagus dong. Ayolah sore ini kita kesana pakai jet pribadi aku.”Michael membujukku dengan senyuman manisnya. “Oke. Tapi aku kabarin momku dulu.” Setelah aku pikir – pikir liburan ke bali sangat mengasyikkan. Liburan gratis bersama laki – laki tampan itu sebuah anugrah bagiku. Aku segera mengabarkan soal liburan ini keibuku. Beruntungnya aku, ibuku setuju dengan rencana liburan ini. Ibuku juga mengatakan bahwa dia akan bermalam dengan teman dekatnya. “Oke, kita berangkat.” “Tapi aku harus kerumah dulu buat ambil baju.”Lanjutku. “Gak usah. Nanti kita beli aja disana.” Kata Michael. “Oke.” Aku menuruti perkataannya. Kami langsung siap – siap dan kemudian pergi kebandara. Kebetulan kami bisa langsung berangkat pagi ini. Michael mengenakan baju kemeja putih tipis serta celana pendek berwarna coklat tua. Sedangkan aku memakai kemeja putih miliknya yang agak kebesaran tapi membuatku tampak lebih cantik. Aku memakai celana pendek yang diberi asistennya tadi. Pukul 12 siang Michael duduk didepanku sekarang. Aku melihat pemandangan langit dari jendela pesawat. Aku tidak tau mana yang lebih indah, apakah langit atau wajah Michael. Beberapa botol wine menemani perjalanan kami. Tapi aku tidak menyentuh minuman itu sama sekali. Aku lebih memilih minum ice tea dan makan beberapa cemilan coklat yang disajikan didepanku. Sedangkan Michael sibuk dengan laptopnya, ia sibuk bekerja. Aku memandangi wajah seriusnya itu. Ia menggigit pulpen yang ia pegang. Rambutnya yang disisir rapi kebelakang membuat wajahnya semakin seksi. Aku berusaha menahan nafsuku dan mengalihkan pikiran kotorku. Aku membuka hpku dan mengecheck media sosial lagi. Foto viralku bersama Michael semakin banyak yang tau. Aku memikirkan reaksi ibuku ketika ia melihat foto ini. Tiba – tiba Chris terlintas dipikiranku. Apakah dia sudah melihat fotoku ini? Apa dia cemburu? “Michelle.” Panggil Michael. “Iya.” Aku langsung menoleh kearahnya. Ia menutup laptopnya. “Kamu udah selesai kerjanya?” Tanyaku. “Udah nih. Aku gak mau lama – lama kerja. Kan ada kamu disini. Kamu lebih penting dari pada pekerjaan aku.” Kata Michael sembari memakan sepotong coklat. Bibirnya sangat menggoda saat coklat itu masuk kedalam mulutnya. “Kamu bisa aja. Gombal.” Kataku. “Kamu mau ini?” Tawar Michael seraya menunjukkan coklat yang ia makan tadi. “Boleh.” Jawabku. Ketika aku mau mengambil coklat itu, ia langsung menyuapi coklat kemulutku. Lalu aku melumat jarinya sambil menatap wajahnya. Aku sukses membuat dia tergoda. Michael berjalan kearahku, lalu ia menarik pelan tanganku agar ia bisa duduk dikursi tempat aku duduk tadi. “Sini duduk dipangkuanku.” Pintanya. Tanpa berbasa – basi aku langsung menuruti permintaanya. Michael memasukkan ibu jarinya kemulutku. Lalu ia memegang kepalaku dan mencium bibirku dengan ganas. Ia membuka kancing kemeja yang kupakai satu persatu. Aku mencegah tangannya untuk melanjutkan permainan lebih jauh. Aku tidak menginginkan itu sekarang. Aku lebih memilih menikmati suasana romantis diatas awan bersamanya. “Kenapa? Kamu gak mau?” Tanya Michael dengan raut wajah sedikit kecewa. “Aku lagi mau nikmatin momen berdua sama kamu.” Aku mengusap rambut Michael dengan jari – jari tanganku. “Oh, Oke. Kamu sih, bikin candu.” Michael memelukku erat. Kami lanjut berciuman. Aku merasakan lagi bibir Michael yang lembut dan manis. Sorot matanya yang tajam terlihat lebih sangar ketika aku melihatnya dari dekat. “Aku gak pernah nyangka bakal ciuman dengan pemilik kampusku sendiri.” Kataku. “Hahaha.” “Kenapa kamu bisa tertarik sama aku?” Tanyaku penasaran. “Karena kamu orang paling cantik yang pernah aku temui seumur hidupku Michelle.” Michael memainkan rambutku. “Gak mungkinlah. Pasti banyak cewek yang lebih cantik, lebih seksi dari aku.” “Iya banyak, tapi menurut aku kamu itu beda.” Jelas Michael. “Beda gimana?” “Gak tau, ada sesuatu dari diri kamu yang buat aku jatuh hati.” Michael mencium keningku. Aku hanya tersenyum mendengar perkataan Michael. Walaupun aku tertarik padanya, tapi aku belum mau untuk menjalin hubungan baru dengan seseorang. Aku lebih menikmati keadaanku yang sekarang, karena aku bisa bebas dan tidak merasakan sakit hati lagi. Perjalanan yang sangat panjang ini membuat aku dan Michael lelah. Kami berdua akhirnya terlelap. Aku tidur berhadapan dengan Michael hingga kami sampai ditujuan. Bali sangat panas. Untung saja aku memakai kemeja yang sangat tipis dan celana pendek. Kalau tidak, aku bakal jadi ikan panggang. Michael menggenggam tanganku dan kami akan pergi kehotel untuk beristirahat. Sesampainya dihotel, Michael memilih kamar paling bagus dan mahal dengan view yang luar biasa. Kamar kami langsung menghadap kepantai. Aku langsung merebahkan badan untuk merasakan kenyamanan kasur dikamar ini. Michael duduk ditepi ranjang dan memegang kakiku. “Kamu suka gak?” Tanya Michael penuh perhatian. “Suka banget.” “Kalau kamu.” tambahku. “Iya, suka.” Jawab Michael. Lalu ia kembali untuk memandangi pantai. Aku dan Michael kemudian mandi. Aku sudah tidak nyaman dengan badanku sekarang. Aku berendam air dingin bersama Michael yang berada tepat didepanku. Aku tidak menyangka akan sedekat ini dengannya. Aku berdiri didekat jendela untuk memanjakan mataku, lalu Michael memelukku dari belakang. Aku menyandarkan kepalaku didada bidangnya. Pelukkannya sangat menenangkan jiwaku. “Kita jalan – jalan yuk.” Ajak Michael. “Yok, boleh.” Aku dan Michael berjalan keluar dari hotel. Dua bodyguard mengikuti kami dari belakang. Aku menggandeng tangan Michael. Seluruh mata disekitar kami memperhatikan kami berdua. Banyak orang yang mengabadikan momen kami berdua yang sedang liburan. Aku dan Michael duduk santai dipinggir pantai. Pelayan menyajikkan minuman soda dan lemon tea. Tangan Michael memegang bahuku, lalu turun kedadaku. Ia meremas pelan dadaku. Aku mendongakkan kepala dan mengigit bibirku. Michael terlihat menang akan permainan yang ia jalankan kepadaku. Wajahnya terlihat gembira. Aku mencoba untuk tidak bereaksi terlalu berlebihan agar dia penasaran. Aku tidak mau kalah, aku memegang pipinya dan merasakan halus rambutnya. Aku tersenyum. Aku mencubit pipinya hingga ia meringis kesakitan. “Dasar nakal ya kamu.” Kata Michael. “Kamu juga nakal banget.” Kemudian Michael berjalan ketepi pantai. Aku mengikutinya dan kami berdua bermain air bersama. Michael memercikkan air kepadaku, aku juga melakukan hal yang sama kepadanya. Ia memelukku hingga badanku terangkat. Tanpa disangka ia membalas cubitan yang kuberikan tadi dengan melepaskan tali gelang tanganku. “Aaa. Michael iseng banget kamu.” Teriakku. “Hahaha. Sini aku iketin lagi.” Michael mengikatkan kembali tali gelang tanganku. Lalu ia mengelus punggungku sebentar. “Punggung kamu indah banget.” Ia mencium punggungku. Aku membalikkan badan dan mencium bibirnya. Namun, aku merasakan bahwa ada seseorang yang memotret kami berdua. Padahal ini adalah private beach khusus tamu hotel. Apa iya paparazzi rela menyewa hotel berbintang 5 hanya untuk memata – matai aku dan Michael? “Michael, itu siapa sih yang sibuk fotoin kita dari tadi?” Tanyaku kepada Michael. “Gak tau, gak peduli aku.” Jawab Michael. Lalu ia kembali sibuk mencium leherku. Kekhawatiran yang aku rasakan teralihkan dengan rasa nikmat yang Michael berikan. Sentuhan lidah Michael dileherku sangat membuat aku mabuk cinta. Aku belum pernah bermesraan didepan umum karena aku tidak nyaman, tapi saat aku dengan Michael terasa sangat berbeda. Aku sangat nyaman dan aku ingin lebih dari sekedar ciuman didepan umum. Tanpa diduga – duga Michael meremas kedua buah dadaku hingga bikini yang aku kenakan hampir tersibak. “Michael. Nanti diliatin orang loh.” Aku menepis tangannya. “Peduli amat sih sama pikiran orang.” Ucap Michael. “Kamu itu seorang CEO. Emang kamu mau digosipin?” Tanyaku penuh kekhawatiran. “Iya aku tau. Aku udah single lama banget. Justru dengan gossip ini aku seneng apalagi seluruh dunia tau kalo aku lagi deket sama kamu.” Michael memelukku. “Kamu gak mau ya kalau orang – orang tau kamu lagi deket sama aku?” Tanya Michael. “Ya maulah. Aku seneng banget loh sekarang.” Aku mencium pipinya. “Kamu udah ngelupain Chris kan?”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD