Liburan bareng Chris

1835 Words
05.00 pagi Seminggu berlalu dengan sangat cepat. Aku sedang menyiapkan barang – barang yang aku perlukan untuk pergi liburan ke Jepang bersama Chris. Aku tidak menyiapkan baju dingin karena sekarang di Jepang sedang tidak musim salju. Aku hanya membawa satu koper saja untuk liburan seminggu disana. Dalam 15 menit Chris menjemputku, untung saja aku sudah siap – siap dari setengah jam lalu. Jadwal penerbangan kami pukul 09.00 pagi. “Michelle, kamu disana hati – hati ya.” Ucap ibu yang sedang berdiri didepan pintu kamarku. “Iya mom. Kan ada Chris yang bakal ngejaga aku.” Kataku sambil memasukkan baju kedalam koper. “Oke. Salam buat Harumi ya.” “Iya mom.” Beberapa menit kemudian, Chris sampai dirumahku. Ia menggunakan supir pribadinya. Chris sangat tampan dan casual dengan kaos berwarna hitam serta celana jeans yang ia kenakan. Aku juga sedang memakai blouse berwarna hitam yang membuat aku dan Chris sangat serasi. “Kamu udah siap ?” Tanya Chris. “Udah kok. Ayo kita berangkat.” Jawabku. “Wait, tunggu dulu. Aku laper banget nih, gimana kalau kita sarapan dulu.” Kata Chris sambil berjalan ke dapur. “Oiya, aku sampai lupa sarapan saking senengnya.” Aku tersenyum malu. “Kamu lucu deh.” Chris mengusap rambutku. “Kamu seneng pergi ke Jepangnya atau karena pergi sama aku ?” Tanya Chris sambil menatapku seolah – olah menunggu jawaban dariku. “Hmm. Ke Jepangnya. Hahaha.” “Bercanda.” Lanjutku seraya tertawa. “Kamu harus seneng karena pergi sama aku. Oke?” Chris memegang wajahku dan mencium bibirku. “Ya jelas dong, aku happy banget bisa pergi liburan sama kamu. Apalagi ke Jepang.” “Kamu cantik banget sih, jadi gak sabar mau nerkam kamu.” Puji Chris. “Kamu juga ganteng banget. Aku suka banget kalau kamu pake kaos hitam sama celana jeans. Casual tapi kayak misterius gitu.” “Masa sih ? gantengan aku atau Michael ?” Pertanyaan yang ditanyakan Chris kepadaku itu sangat susah menurutku, karena Chris dan Michael sama tampannya. Mereka hanya memiliki kepribadian yang berbeda. Tapi menurut hati dan penglihatanku Chris jauh lebih manis dan ganteng. “Kamu. Kamu lebih manis dan ganteng. Tapi kamu seksi juga. Jadi lengkap.” Pujiku. “Itu jawaban yang aku harapkan. Good girl.” Chris mencubit pipiku sekilas dan pergi ke dapur. “Kita sarapan apa pagi ini ?” Chris melihat – lihat isi kulkas. “Gimana kalau kita sarapan roti aja ?” Lanjut Chris. “Boleh.” Tiba – tiba ibuku turun dari tangga dan melihat keberadaan Chris yang sedang berada di dapur. Ia langsung tersenyum bahagia dan langsung berjalan menuju dapur. “Chris. Kamu mau sarapan ?” Tanya ibuku. “Eh tante. Pagi tante, iya nih aku mau cari sarapan.” Jawab Chris. “Michelle kamu gimana sih ? kok malah duduk aja. Buatin Chris sarapan dong.” Kata ibuku. “Gak usah tante, aku emang hobi masak.” Chris menjawab perkataan ibu. “No, Kalian ke meja makan. Biar mom yang buatin.” Perintah ibu. “Gak usah tante.” Kata Chris. “Stop. Duduk sana.” “Oke.” Aku dan Chris duduk di ruang makan menunggu mom yang membuatkan sarapan buat kami. “Kamu tau gak kalau mom sama om kamu itu pacaran ?” Tanyaku kepada Chris. “Oh ya ? aku kira mereka cuma teman.” Jawab Chris. “Enggak. Mereka ada hubungan spesial.” “Bagus dong. Jadi kalau nanti kita udah punya hubungan gak bakal ada hambatan lagi.” Kata Chris. “Yes. Iya juga ya.” 15 menit kemudian.. Ibu membawa 3 piring sandwich dan 3 gelas s**u hangat. Ia menghidangkannya di meja. “Nah, ini sandwich buatan mom.” Kata ibu. “Thank you so much.” Kata Chris. “Sama – sama.” “So, kalian jangan lupa buat kasih kabar terus ke mom. Mom gak mau khawatir dan pusing mikirin kalian, oke ?” pinta ibu. “Iya mom. Pasti aku bakal ngabarin mom terus kok.” Kataku. “Wow, sandwich buatan tante enak banget ya.” Puji Chris. “Iya dong.” Setelah kami bertiga sarapan, aku dan Chris pergi menuju bandara pada pukul 06.30 pagi. Sepanjang perjalanan, aku dan Chris duduk berpelukan. Aku sangat bahagia bisa bersama dengannya terus. Meskipun aku belum siap untuk berhubungan dengan seseorang tapi setidaknya aku terus bersama dengan Chris. Sesampainya di bandara, kami langsung check in dan menunggu keberangkatan. Dibutuhkan waktu sekitar 14 jam 15 menit untuk terbang ke Tokyo dari New York. Chris membeli tiket first class untuk kami berdua. “Seharusnya kita sewa jet pribadi ya. Aku takut kamu gak nyaman.” Kata Chris. “Enggak perlu ah, first class aja udah luar biasa banget buat aku.” “Aku mau yang terbaik buat kamu.” Chris menyandarkan kepalanya di bahuku. “Ini udah yang terbaik Chris. Makasih ya.” “Iya.” Chris menatap mataku dan mencium bibirku. “Hmm. Let’s take a picture.” Ajak Chris. “Iya yuk.” Akhirnya kami take off juga. Aku sudah tidak sabar untuk sampai di Jepang. Kursi di first class sangat mewah dan nyaman. Aku belum pernah merasakan bangku first class. Sepertinya jadi orang kaya sangat bahagia. Tapi aku tidak terlalu menginginkan untuk jadi orang kaya, aku hanya ingin mempunyai keluarga bahagia, hidup yang tenang dan tentunya berkecukupan. “Wah, mewah banget ya di first class.” Kataku. “Iya, biasa aja sih. Tau gak yang bikin luar biasa ?” Chris mendekatkan wajahnya kepadaku. “Gak tau. Apa ?” “Kamu.” Chris mencolek hidungku. “Bisa aja kamu. Haha.” Aku tertawa mendengar gombalannya itu. “Loh, aku serius. First class ini gak ada apa – apanya kalau gak ada kamu disini.” “Really ? disini banyak cewek lebih cantik. Tu kayak yang disana.” Aku menunjuk kearah wanita berambut pirang yang duduk tidak jauh dari kami. “Peduli amat aku sama dia. Di depan mata aku ada wanita paling cantik dimataku. Paling baik. Kenapa aku harus ngeliat yang lain ?” Kata Chris. “Kamu ih, jangan gitu ah. Nanti aku jadi ke pedean nih.” “Ya emang kamu harus pede, karena kamu se-istimewa itu loh.” Chris mencium gemas pipiku. “Hmm.” Aku tersenyum malu. “Apalagi kalau lagi senyum gitu. Ih, tambah suka aku.” Aku mendekatkan wajahku kepada Chris dan mencium bibirnya dengan lembut. Aku tidak pernah menyangka akan sedekat ini dengan seorang CEO muda sekaligus idola para wanita. “Permisi.” Suara pramugari memecahkan suasana romantis. “Iya.” “Mau pesan minuman ?” Tawar sang pramugari. “Kamu mau apa Michelle ?” Tanya Chris kepadaku. “Aku mau ice chocolate aja.” Jawabku. “Oke mbak, ice chocolate sama ice lemon tea ya.” Kata Chris. “Oke, ditunggu pesanannya.” Pramugari tersebut pergi meninggalkan kami. Malamnya.. Sekitar pukul 11 malam, suasana di dalam pesawat sudah gelap. Lampu – lampu sudah dipadamkan, hanya beberapa lampu yang menyala untuk pencahayaan di sekitar lorong lantai pesawat. “Aku punya ide deh.” Kata Chris dengan senyuman nakalnya. “Hmm. Gimana kalau kita main tebak - tebakan.” Lanjutnya. “Tebak - tebakan gimana ? Tanyaku penasaran. “Sini deh.” Chris memegang tanganku. "Coba kamu tebak bapak - bapak yang tidur itu ada hubungan apa dengan wanita seksi di sebelahnya ?" Tanya Chris seraya menunjukkan jarinya ke arah bapak - bapak yang sedang tidur. "Mungkin anak sama bapaknya." Jawabku. "Jelas bukan. Wanita seksi itu simpanan bapak - bapak itu." Kata Chris. "Masa sih ? kamu tau dari mana ?" Tanyaku penasaran. "Iya, kan bapak itu ayah dari temanku." Jawab Chris. "Kok kamu gak negur dia ?" "Males mau negurnya. Gak ada guna." Chris menyandarkan kepalanya. "Lagian aku juga gak terlalu dekat dengan teman aku itu." Lanjut Chris. "Lama banget ya sampainya. Aku udah gak sabar nih." Keluhku. Chris memberi aku sebotol air minum dan berkata, "Minum dulu, kamu dari tadi belum minum." "Oh iya ya. Makasih ya." Aku tersenyum. "Beberapa jam lagi juga sampai kok. Kamu sama Harumi mau ketemuan nanti di sana ?" Tanya Chris. "Belum tau juga sih. Aku belum ngasih tau dia kalau aku mau ke Jepang." Jawabku. "Kenapa gak di kasih tau dulu kemarin ?" "Aku lupa saking bahagianya bisa liburan berdua sama kamu." Jawabku. Lalu aku ingin pergi ke toilet, tanpa di sangka - sangka Chris mengikuti ku dan ikut masuk ke dalam toilet. Ia memelukku dari belakang dan menciumku. Baju yang aku kenakan berantakan dibuatnya. Kemudian aku dan Chris langsung merapikan pakaian kami lagi dengan cepat dan keluar dari toilet secara diam – diam. Untung saja tidak ada orang yang sedang melihat atau mengantri di depan toilet. Kami berdua kembali ke bangku kami. Aku dan Chris saling tertawa dan bahagia. “Aku gak pernah nyangka bakalan ciuman sama kamu di pesawat.” Kata Chris. “Iya, aku juga.” “Ternyata kalau sembunyi – sembunyi itu lebih asik ya.” Lanjutku. “Iya lah. Aku juga tadi. Pokoknya itu hal yang paling hot dalam hidup aku.” Chris menyandarkan kepalanya. “Aku juga. Ini pertama kalinya aku ngelakuin itu di tempat umum. Ternyata seru banget.” “Kok bisa sama sih ? berarti ini salah satu momen berarti banget buat kita.” “Iya.” Aku menggangguk. Tidak lama setelah kami berbincang – bincang, Aku dan Chris beristirahat dan tidur. Kami berdua sangat lelah. Tenaga kami berdua hilang akibat permainan yang baru saja kami lakukan. Paginya aku dan Chris sarapan. Kami berdua disediakan cream soup dan mineral water untuk sarapan. Dalam beberapa jam kami akan sampai di Tokyo, Jepang. Liburan dengan Chris rasanya seperti sedang bulan madu. “Chris, Michael gak tau kan kalau kita lagi liburan berdua ?” Tanyaku. “Enggak tau. Ngapain aku kasih tau dia ?” “Aku takut aja dia stalking aku sampai ke Jepang.” Kataku. “Kalau iya dia stalking sampai ke Jepang berarti dia orang yang aneh banget.” “Iya bener sih.” Beberapa jam kemudian kami sampai di Tokyo, Jepang. Aku dan Chris dijemput oleh anak buah Chris yang tinggal di Jepang. Kami langsung pergi menuju hotel tempat kami menginap. Hotel yang terletak di pusat kota Tokyo berbintang 5. “Chris, hotel ini bagus banget.” Kataku. “Iya emang bagus banget. Kamu suka kan ?” Tanya Chris. “Suka banget.” Jawabku. Interior yang sangat mewah bernuansa Jepang membuat aku semakin betah untuk menginap di hotel ini. Saat kami memasuki kamar, aku dibuat terpesona dengan pemandangan gedung – gedung tinggi di Jepang. Sangat menarik dan luar biasa. Chris memelukku dari belakang ketika aku sedang melihat kearah luar jendela. Ia mencium pipiku. Aku menyandarkan kepalaku di d**a bidangnya. “Rasanya kayak mimpi bisa berduaan disini sama kamu.” Kata Chris. “Sama. Aku seneng banget sekarang.” “Aku gak pernah ngerasa se bahagia ini seumur hidup aku.” Tambahku. “Ini belum seberapa. Aku bakal bikin kamu lebih seneng dari pada ini.” Chris melepaskan pelukkannya dan menatap mataku. “Aku bakal bikin kamu jadi ratu.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD