Bertemu Mertua

2102 Words

Di sepanjang perjalanan pulang, Dimas terus merutuki kebodohannya. Bagaimana bisa ia percaya begitu saja ketika Rayya mengatakan jika sakitnya hanya karena masuk angin biasa. Semua gejala yang terjadi dan istrinya rasakan sejak awal, seharusnya ia sudah menyadari dan bisa menebak kalau sang istri hamil. "Bodoh!" "Bodoh!" Berkali-kali Dimas memukul setir karena kesal pada dirinya sendiri. Aura membunuh tampak di wajahnya sekarang. Ingin sekali ia memukuli dirinya karena sudah dengan tega membiarkan Rayya pergi dalam kondisi hamil. Pantas saja ibunya mengancam seolah Rayya adalah anak kandungnya sendiri, sebab perasaan seorang ibu yang peka saat memiliki feeling jika putri tengah hamil dan justru pergi dari rumah suaminya. Ketidakpercayaan Dimas kepada Rayya yang berkali-kali lelaki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD