41 : Asmara ~END~

2549 Words

Kaivan berdehem pelan untuk mengecek kondisi suaranya. Oke, cukup jernih. Tidak lupa dia juga memastikan apakah rambut, kemeja, sepatu yang dikenakan dalam kondisi bersih dan rapi. Dengan begitu baru Kaivan benar-benar mantap membunyikan bel. Untuk satu dan lain hal, malam ini dia merasa gugup. Mungkin karena setelah sekian lama, akhirnya Kaivan mengajak Ishana makan di luar lagi, tetapi dalam situasi dan status yang lebih resmi. Sepasang kekasih, tunangan, apalah-apalah itu. Setelah beberapa menit memantapkan diri, akhirnya Kaivan menekan tombol di dekat pintu lalu menunggu selama beberapa saat. Konyol sekali! Jantung Kaivan berdebar kencang, napasnya sedikit memburu dan kakinya tidak bisa diam. Mengetuk-ngetuk lantai seolah mengikuti irama musik, tetapi faktanya tidak ada musik. Beber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD