Ishana berpegangan pada headboard saat Kaivan memompanya dari belakang. Sebisa mungkin dia menahan diri untuk tidak menjerit, demi kedamaian tidur Asmara. Kalau saja tidak ada makhluk mungil itu, sudah pasti Ishana akan menggila akibat perbuatan suaminya. Kaivan memang benar-benar ... kelebihan tenaga. Ishana kewalahan mengimbangi stamina suaminya yang bak mesin keluaran terbaru. “Mas, pe-pelan ...” Dipegangnya punggung tangan Kaivan, saat pria itu asyik meremas dan memelintir putingnya. “Jangan—ah ... ke-keluar—” “Mas tahu, Shana,” ujar Kaivan menggeram. Dia mendesak punggung Ishana, meraih wajah gadis itu lalu menyatukan bibir mereka. Selama beberapa detik saling melumat, Kaivan sampai menggigit Ishana saking merasa gemasnya. Rasa hangat menjalar dari dadaa sampai ke kepala. Kaivan ta