Anak korban KDRT, berpotensi menjadi pelaku KDRT saat dia dewasa kelak. Anak cenderung melakukan pola kekerasan yang dialaminya di masa kecil, pada orang terdekatnya saat dewasa. Mega Indriawati tumbuh dalam lingkungan keluarga yang keras, dia dan ibunya menjadi korban KDRT yang dilakukan oleh ayahnya sendiri. Setiap hari bagai berada di neraka, Mega mendengar jerit kesakitan ibunya saat ditampar, dijambak, dan diseret. Dia juga akan terkena imbasnya kalau ketahuan menangis. Kedua tangan dan kaki Mega dipukuli, kekerasan verbal bahkan tidak terhitung lagi. Mulai dari disebut sebagai anak tidak tahu diuntung, sampai dikata-katai pelacurr kecil. Bagaikan menyimpan luka batin yang tak pernah sembuh, Mega tumbuh dewasa membawa serta dampaknya. Meski ayah yang jadi pemicu segala kesengsaraan