Biandra menatap Grani yang tengah menyalurkan Nodicnya pada Marvin. Wajah Alissa memucat. Dia sudah mengirimkan hampir lima puluh persen tenaganya. Keringat bercucuran di keningnya. Biandra tak berani mengelapnya, karena takut menghancurkan konsentrasi Alissa. Perempuan itu menunggu dengan was-was. Tak berapa lama kemudian Alissa membuka matanya. Perempuan itu terengah—engah sepertti habis berlari berkilo—kilo meter. Biandra memberikan handuk kecil pada Alissa. Perempuan itu menerimanya dengan wajah ditekuk. “Apa anda baik-baik saja?’ Tanya Biandra dengan nada khawattir. Bagaimanapun juga Alissa sudah membantunya hari ini jadi sudah sepantasnya dia mengucapkan terima kasih pada perempuan tersebut. Biandra mengambil segelas air putih yang sudah dia siapkan lalu memberikannya pada A