"Mbak, makasih banyak ya sudah mau menerima anakku jadi calon mantu," ucap Alya kepada Tita, sambil meletakkan sendoknya di piring. Mereka saat ini sedang makan siang bersama di rumah Tita, lengkap dengan kehadiran Eyang Ratna dan Eyang Putri. Sosok yang dianggap berperan penting dalam mempertemukan Nawasena dan Alisha. "Sama-sama, Mbak. Saya juga makasih karena njenengan mau menerima putri saya. Walaupun dia masih banyak kurangnya, tapi kalau soal kantor, joss, Mbak!" sahut Tita ceria sambil mengacungkan jempol. Mereka tertawa kecil bersama. Suasana ruangan terasa hangat dengan tawa dan canda ringan di antara mereka. "Semoga hubungan ini bisa membantu anak saya melupakan rasa sakit yang pernah ia alami karena mantan istrinya dulu," ujar Alya, lirih namun penuh harap. “Wes, to, Ndok!