Bab 16

1296 Words

Nawasena melangkah masuk ke ruang pertemuan dengan wajah dingin dan sikap tenang yang sudah menjadi ciri khasnya. Di belakangnya, asisten pribadinya mengikuti dengan membawa sejumlah dokumen. Hari ini adalah jadwal penting untuk penandatanganan kerja sama dengan perusahaan Atmojo, sebuah langkah strategis bagi kedua belah pihak. Namun, langkah Nawa terhenti sejenak saat ia tidak menemukan sosok yang ia harapkan di ruangan itu. Bukannya Alisha, justru seorang wanita muda yang dia kenal sebagai asisten dari Alisha. Menyambutnya dengan senyum sopan. “Selamat pagi, Tuan Nawasena,” sapa wanita itu dengan sedikit membungkukkan badan. Nawa menatapnya dingin, ekspresinya nyaris tidak berubah. “Pagi, dimana Atasanmu?" tanyanya tanpa basa-basi, nada suaranya tegas dan penuh otoritas. Wanita

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD