Bab 14

1165 Words

Nawasena duduk di kursi kerjanya dengan wajah dingin dan tatapan kosong yang tertuju pada layar monitor. Namun pikirannya tidak benar-benar ada di sana. Ia masih terganggu oleh kejadian pagi tadi, ketika Alisha bersikeras untuk kembali ke kantor meskipun kondisinya belum sepenuhnya pulih. Ia menghela napas panjang, meletakkan tangan di belakang kepala dan menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Apa dia segila itu soal pekerjaan?" gumamnya, nada suaranya terdengar jengkel. Nawa mencoba mengusir kekhawatiran yang tanpa permisi datang menyelubungi pikirannya. Suara pintu diketuk pelan, kemudian seorang wanita masuk ke ruangannya. "Siang, Pak Nawa," sapa manajer keuangan dengan senyum genit yang sudah biasa ia tunjukkan. "Ini ada berkas laporan yang harus Bapak tandatangani," lanjutnya, mel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD