bc

Game Over : Mission Impossible

book_age4+
202
FOLLOW
1K
READ
zombie
powerful
brave
confident
comedy
twisted
mystery
genius
ambitious
war
like
intro-logo
Blurb

Rigel Andromeda, remaja laki-laki berusia delapan belas tahun yang masih duduk di bangku SMA kelas tiga. Ia tak menyangka akan menemukan dirinya terjebak dalam dunia game dan nyawanya tengah terancam, ketika segerombol orang berbadan besar seperti Hulk menodongkan s*****a laras panjang ke arahnya.

Semua berawal dari kemenangan Rigel di ajang kompetisi game paling bergengsi yang diselenggarakan oleh perusahaan Gamma selaku founder game over, game online yang sedang digandrungi oleh remaja-remaja seusianya. Namun, Rigel tak tahu kalau semua itu merupakan awal dari mimpi buruknya. Hingga ia tersadar kalau yang dialaminya bukan sekedar mimpi buruk, tapi takdir buruk yang mungkin akan menjadi akhir untuknya.

Beruntung ada seorang perempuan yang menyelamatkannya, Joanna Gammarellia. Joanna memperkenalkan dirinya sebagai pemandunya di dunia game dan akan membantu Rigel keluar dengan melakukan sebuah misi.

Lantas, akankah Rigel berhasil menyelesaikan misinya dan keluar dari dunia game? Atau berakhir gagal dan terjebak di dunia game selamanya?

chap-preview
Free preview
Prolog
Suara bising menyentak pendengaran, memaksa kelopak mata terbuka lebar. Kebingungan seketika melanda, saat pandangannya menelisik ke sekitar dan mendapati bahwa dirinya berada di tempat asing. Sebuah tempat padang sabana yang terhampar seluas mata memandang, semak belukar mengelilingi dan pepohonan rindang tumbuh di mana-mana. Semilir angin bertiup kencang menggoyangkan tumbuhan yang mirip seperti ilalang, meliuk-liuk mengikuti arah angin. Di mana ini? Tempat macam apa ini? Kenapa bisa tiba-tiba ada di sini? Apakah ini hanya mimpi? Berbagai pertanyaan muncul dan bercokol di dalam kepala yang masih berdenyut hebat. Remaja laki-laki yang masih tampak linglung itu berusaha bangun, memegangi kepala yang terasa berat dan sakit luar biasa. Seolah isi kepalanya sedang dibor! Baru saja ia duduk, suara derap langkah kaki terdengar dan mengejutkannya. Suaranya begitu lantang, seolah hentakan kaki itu sedang berlari ke arahnya. Ia menatap awas ke sekitar, mengamati setiap ilalang yang bergerak tertiup angin. Ilalang itu semakin kencang bergerak, dan tanpa bisa ia duga sebuah tiupan angin menghempasnya begitu dahsyat. Remaja laki-laki itu melindungi pandangannya dengan sebelah tangan yang diangkat di atas pelipisnya, guna menghalau dedaunan dan debu yang menyerbu ke arah wajah dan bisa saja masuk ke matanya. Suara-suara derap langkah kaki itu kian terdengar jelas, kali ini lebih jelas dan terasa begitu dekat. Hingga sebuah tembakan berhasil menghentikan detak jantungnya sepersekian detik. Ia terpaku, matanya melotot dan ketika tersadar, beberapa orang sudah mengelilinginya dengan menodongkan senjata laras Panjang ke arahnya. Sepertinya nyawanya dalam bahaya dan kematian tengah datang menjemputnya. Beberapa jam sebelumnya .... Namanya Rigel Andromeda, hanya seorang remaja SMA yang duduk di bangku kelas XII. Selayaknya siswa laki-laki pada umumnya, ia sangat menggemari permainan game yang sedang digandrungi oleh kalangan remaja seusianya. Hari-hari Rigel banyak dihabiskan di depan layar monitor, memainkan berbagai jenis permainan game online. Bahkan ketika ia berada di sekolah, Rigel memanfaatkan setiap waktunya untuk memainkan permainan yang terpasang di ponsel. Permainan yang sedang hipe untuk saat ini adalah permainan game over. Sebuah game online dengan visual keren dan alur permainan yang berbeda. Survival! Permainan yang mengacu pada sebuah petualangan dan bertahan hidup dalam melaksanakan sebuah misi berbahaya. Game over sendiri memiliki lima tingkatan yang menentukan kedudukan setiap pemain di dalamnya. Bronze, silver, gold, platinum, diamond. Setiap pemain yang berhasil menjalankan misi dan menyelesaikan permaianan, maka setiap pemain berhak naik ke tingkat berikutnya dan sebaliknya jika pemain gagal dalam menjalankan misi akan diturunkan ke tingkat di bawahnya. Rigel sendiri berada di tingkat keempat, platinum. Kemampuannya tak perlu diragukan lagi, ia yang sering memainkan permainan ini dengan lincah memainkan permainan dan selalu bisa menyelesaikan misi dengan sempurna. Seperti saat ini, Rigel tengah memainkan permainan game over di kamarnya. Jemari tangannya bergerak bebas, cepat dan cekatan dalam memainkan setiap tombol keyboard. Kali ini ia sedang menjalankan misi agar bisa naik ke tingkat kelima, diamond, sekaligus untuk mendapatkan golden tiket menuju ajang kompetisi game over yang akan diselenggarakan minggu depan. Mata Rigel begitu jeli, memantau setiap pergerakan musuh si sekitarnya. Seolah ia bisa membaca pergerakan lawan, Rigel dengan cepat mengarahkan pistol ke arah musuh dan menumbagkannya dengan sekali tembak. Ia yang selalu berhati-hati dan tak boleh salah langkah, karena jika ia salah mengambil keputusan maka Rigel akan berakhir mati tertembak musuh. "Ayo!" Rigel berdecak, geregetan sendiri ketika hampir mendekati tujuan tapi malah gagal karena dihadang musuh. "Sial!" Rigel memainkan lagi jemari tangannya di atas keyboard, bergerak dengan cepat, Heronya di game berhasil menembakkan peluru tepat sasaran ke arah kawanan musuh. Kali ini ia berhasil memasuki ruang rahasia, lantas dengan cepat ia mengambil cip yang ada di ruang kendali dan .... "Yes!" Akhirnya Rigel berhasil menyelesaikan misi, permainan kali ini lagi-lagi ia yang memenangkan dan mendapatkan golden tiket menuju kompetisi game over musim pertama. Rigel tak sabar menunggu waktu itu tiba, dan ia bertekad akan memenangkan kompetisi. Agar Rigel bisa membuktikan pada orangtuanya kalau ia bisa menjadi anak yang membanggakan dan supaya orangtua dan teman-temannya tak lagi memandang dirinya sebelah mata karena hobinya ini. Waktu yang dinantikan akhirnya tiba, hari ini ajang kompetisi game paling bergensi digelar meriah. Perusahaan Gamma selaku founder game over berhasil menjadi tranding topik di berbagai media sosial, berita tentang kompetisi tersebut viral ketika banyak gamers dari berbagai kota di tanah air berlomba-lomba ikut mendaftarkan diri pada ajang tersebut. Tak tanggung-tanggung, hadiah utamanya satu milyar untuk juara utama dan lima ratus juta untuk runner-up 2 dan 3. Rigel sangat gugup, diantara para pendaftar sepertinya hanya ia yang masih sekolah. Terlihat dari wajah-wajah mereka yang tampak lebih dewasa darinya. Apalagi Rigel satu-satunya peserta yang mengenakan seragam sekolah, karena hari ini ia nekat bolos agar bisa mengikuti kompetisi yang memang diselenggarakan menjelang siang hari. "Selamat pagi menjelang siang, halo game over lovers." Terdengar suara pembawa acara menyapa para hadirin yang sudah memenuhi studio televisi swasta, karena memang kompetisinya memang akan disiarkan secara live di televisi. Berbagai lampu sorot dan kamera menyorot ke atas panggung, lalu berpindah ke bangku tribun di mana para penonton sudah duduk manis bersiap mendukung para jagoan masing-masing. Rigel tak begitu mendengarkan apa saja yang dikatakan oleh pembawa acara, bahkan sampai sambutan dari CEO perusahaan Gamma pun ia abaikan. Rigel yang terlalu gugup, membuatnya tak bisa fokus, ditambah rasa insecure yang mengintimidasi dan membuat mentalnya melempem. Rigel berusaha memacu semangatnya kembali, memotivasi diri dan meyakinkan diri sendiri kalau ia pasti bisa. Babak pertama dimulai, dari keseluruhan jumlah peserta seratus orang dibagi menjadi dua kelompok. Ia berada di kelompok satu, di mana saat ini bersiap untuk mengikuti babak penyisihan. Rigel menelan ludah ketika mengedarkan pandangan ke sekitar, melihat lawan-lawannya tampak serius memandang layar monitor di depan masing-masing. Dalam hati ia terus merapalkan doa, bagaimanapun ia harus menang di babak penyisihan agar bisa lanjut ke babak selanjutnya. Beruntung babak pertama cukup mudah, misi pertama yang harus diselesaikan ialah mencari peta harta karun. Sebagai informasi, kalau game over yang sedang akan dimainkan oleh para peserta adalah seri kedua dari game over yang belum pernah dipublikasikan dan akan diluncurkan setelah kompetisi selesai. Karena tingkat kesulitannya lebih besar dari game over series satu, tak heran jika di babak pertama banyak peserta yang gugur, menyisakan sepuluh kandidat yang berhasil maju ke babak penyisihan tahap dua. "Ayo Rigel, kamu pasti bisa!" Rigel bergumam, menyemangati diri sendiri, ketika suara penonton bergema menyerukan nama jagoan masing-masing dan tak ada yang menyebut nama Rigel karena memang ia belum setenar para pesaingnya yang kebanyakan memang gamers. "Mike!" "Lucas!" "Ragas!!" Rigel mendengkus pelan ketika tiga nama itu terus bergema memenuhi studio. Wajar jika ketiganya memiliki banyak pendukung, karena mereka memang gamers profesional. Apalagi Lucas yang tahun lalu menjuarai ajang kompetisi game tingkat nasional. Jiwa insecure Rigel semakin meronta-ronta. Beruntung ia bisa mengatasinya, kemudian kembali mengobarkan semangatnya yang membara. Rigel memantapkan tekad, mulai memainkan jemari tangannya ketika suara sirine terdengar. Serentak semua peserta memasukan hero andalan masing-masing ke arena pertempuran. Kali ini misi perebutan harta karun, sebuah kotak pandora yang berisikan sebuah chip sebagai kunci untuk melaju ke babak akhir. "Shit!" Belum apa-apa Rigel sudah diserang oleh Mike, beruntung ia bisa menghindari peluru dari senjata hero milik Mike. Tak ingin kalah dengan cepat, Rigel mulai membombardir setiap lawan yang ada di sekitarnya dan melumpuhkan satu per satu dari hero milik peserta lain. Sebagian telah tumbang, kini tersisa Rigel, Lucas dan Ragas yang masih bergelut di arena. Hero ketiganya berduel sengit untuk memperebutkan kotak pandora tersebut, menggunakan senjata andalan untuk menumbangkan lawan. "Savage!" Penonton seketika heboh ketika hero milik Lucas berhasil membunuh hero milik Ragas, sehingga kini tinggal hero milik Rigel dan Lucas yang masih bertahan di arena.  Rigel mati-matian menghindar dari serangan Lucas, memanfaatkan peluang agar bisa menang. Ia memutar otak, jemari tangannya terus bergerak memainkan joystick. Serangan demi serangan dari Lucas berhasil dihalau, lalu dengan perhitungan yang matang Rigel melempar satu-satunya granat yang ia miliki ke arah hero milik Lucas dan dalam hitungan detik hero milik Lucas mati. Rigel berhasil mempertahankan diri sampai akhir dan mendapatkan kotak pandora berisi chip. Suara seremonial bergema di dalam ruangan, Rigel menghela napas lega karena berhasil memenangkan babak penyisihan tahap dua dan akan melaju ke babak final melawan pemenang dari kelompok dua. Sebelum masuk ke babak final, para peserta diperbolehkan istirahat. Lantas Rigel menggunakan waktu istrahatnya untuk mengisi perut yang keroncongan. Untungnya pihak penyelenggara menyediakan kantin gratis khusus untuk para peserta kompetisi. Saat tengah menikmati makanan, seseorang tiba-tiba duduk di samping dan mengalihkan perhatian Rigel sejenak dari makanan di piring. Ia menoleh ketika seseorang di sampingnya mengajak bicara.. "Selamat ya, permainanmu keren." Ternyata orang itu Lucas, laki-laki yang terlihat lebih dewasa dari Rigel itu mengulurkan tangannya seraya memperkenalkan diri. “Oh ya, kita belum kenalan. Namaku, Lucas.” Demi kesopanan Rigel pun menjambat tangan Lucas dan membalas pujian Lucas. "Rigel. Permainanmu juga bagus.” Keduanya pun bercengkrama banyak hal untuk mengisi waktu tersisa sampai babak final dimulai. Banyak ilmu yang diajarkan oleh Lucas, berbagai tips juga agar Rigel bisa menang di babak final. Karena lawannya nanti di final tak kaleng-kaleng. Arlando, pemain game terbaik nomor lima tingkat internasional. Jelas Arlan memiliki banyak pengalaman ketimbang Rigel yang hanya remahan rengginang, bahkan ini kompetisi pertamanya. Tapi Rigel berusaha untuk tidak psimis, karena orang yang hebat sekalipun masih bisa dikalahkan oleh orang yang beruntung. Dan mungkin keberuntungan juga yang membawa Rigel sampai ke babak final, mengingat pesaing-pesaing sebelumnya memiliki kemampuan di atas dirinya. "Kita hitung mundur ya. Tiga." Pembawa acara memberi aba-aba, mengajak para penonton untuk ikut berhitung mundur guna membuka babak final. "Dua." Tangan Rigel sudah bersiap memegang joystick. Pandangannya fokus ke layar, di mana game tengah memutar opening. "Satu!" Suara sirine berbunyi, yang menandakan babak final telah dimulai. Misi kali ini lebih sulit dari sebelum-sebelumnya, ditambah lawan yang sengit. Rigel berjuang mati-matian untuk merebut chip dari Arlan, Hero keduanya pun berduel, saling menyerang satu sama lain. Tembakan demi tembakan diluncurkan, beruntung tangan Rigel bisa bergerak lincah dan gesit dalam menggunakan joystick. Sehingga serangan dari Arlan mampu ia hindari, dan melakukan serangkaian aksi balas dendam dengan menembakkan peluru tepat ke arah hero milik Arlan. "Yes!" Rigel berseru kegirangan karena berhasil menumbangkan Arlan. Namun, permainan masih tetap berlangsung. Karena misi yang sesungguhnya baru saja dimulai. Rigel harus melewati berbagai rintangan dan serangan dari musuh demi mempertahankan chip yang berhasil direbutnya tadi. Misi terakhir yang harus ia lakukan ialah membawa chip itu ke sebuah menara dan memasangkannya pada CPU yang berada di ruang server. Namun, untuk menuju ke sana benar-benar sulit. Jika sebelumnya lawan Rigel hanya beberapa musuh, kali ini ia harus menghadapi berbagai jenis klan yang mencoba mengagalkan perjalanannya. "Rigel!" "Rigel!" "Rigel!" Para penonton tampak antusias, mereka menyerukan nama Rigel. Sepertinya mereka juga sama tegangnya seperti Rigel, karena pertarungan yang begitu sengit. Rigel sudah mengerahkan seluruh tenaga, tapi sepertinya ia akan kalah karena tak bisa menghalau para musuh yang tak ada habisnya. Jelas saja kalau yang dilawan mesin, apa ini sengaja dipersulit agar tidak ada yang menang? Tiba-tiba saja pertanyaan itu melintas dalam kepala Rigel. Nama Rigel terus bergema di dalam studio, seruan dari para penonton dan peserta lain berhasil membangkitkan semangatnya yang makin berkobar. Dengan satu granat yang tersisa, ia menumpas semua penjaga menara. Hal itu membuatku bisa mengakses ruang kendali tanpa ada rintangan yang menghalangi dan pada akhirnya aku berhasil menyelesaikan misi tersebut. Suara seremonial kembali diputar, namaku terus bergema mengisi studio. Ditambah percikan kertas warna-warni dan balon berjatuhan dari langit-langit studio. Senyum Rigel sumringah ketika menatap para penonton dan peserta lainnya yang terus menyorakkan namanya dengan lantang. "Selamat kepada Rigel Andromeda yang berhasil menjadi juara utama ajang kompetisi paling bergensi 'GAME OVER' yang diselenggarakan oleh perusahaan Gamma. Sekali lagi beri tepuk tangan kepada Rigel Andromeda, pemenang game over musim pertama!" Akhirnya, Rigel berhasil memenangkan kompetisi itu. Tapi tanpa ia duga, jika ini akan menjadi awal dari mimpi buruknya!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.2K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.3K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.9K
bc

Romantic Ghost

read
162.3K
bc

Time Travel Wedding

read
5.3K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.2K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook