Anika menoleh ke arah Davin membiarkan suaminya bertindak, tapi Davin juga tidak mengerti harus bersikap bagaimana. Davin mematung di tengah situasi sampai Anika menghela napas lelahnya, kemudian menutup pintu mobil dengan begitu keras. "Aku akan menelpon Bara saja untuk menjemputku," ucap Anika beralih ke teras. Davin langsung membulatkan matanya mendengar Anika menyebut nama Bara, masih mending jika Anika mengatakan akan naik taxi, tapi ini Bara, saingan terberatnya. "Apa-apaan, Anika? Bukankah aku sudah mengatakan tidak menginginkan pria itu menginjak rumahku, tapi kenapa kamu menyebut nama pria itu lagi?!" Davin jika ikut menutup pintu mobilnya dan berjalan melangkahkan kakinya mendekat ke Anika yang sudah terduduk di teras. "Aku malas berdebat, pagi-pagi sudah dibuat lelah begini