Bab 74. Harapan Albert

1530 Words

Davin membuka pintu kamarnya perlahan, melihat Yunita yang sudah basah dilumuri air mata. Begitu juga Yunita memandang Davin yang sangat berantakan, ada sisa air mata di bulu mata Davin yang tertinggal di sana. "Akhirnya kamu keluar, Vin ...." Yunita tersenyum karena usahanya membuahkan hasil, tapi setelah itu dia kecewa karena yang membuatnya keluar bukanlah dirinya, melainkan perkataannya yang membawa Anika. "Katakan padaku bagaimana cara mengetahui lokasi Anika?" tanya Davin tanpa basa-basi. "Kita duduk dulu di ruang tengah sambil aku menanyakannya pada temanku, Vin." Yunita menuju ke arah sofa lebih dulu, diikuti Davin yang berjalan di belakangnya. Hanya dengan menyebut nama Anika membawa Davin ke arah Yunita. Yunita menjatuhkan tubuhnya di sofa dan Davin mengikuti di sampingnya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD