Bab 17. Tentang Kesepakatan

1472 Words

Anika terus saja merengut sedari bangun tidur menyambut Davin dengan penuh rasa malas, padahal Davin sudah menyambutnya dengan penuh senyuman, bahkan Davin juga sudah menuruti kemauan Anika dengan mengatakan hal itu pada Yunita. Tapi itu saja masih belum cukup untuk menutupi rasa kesal Anika, sampai Anika tidak memasak dan mereka hanya bisa makan roti saat sarapan, apalagi Yunita yang tidak bisa apa-apa untuk mengurus anak-anaknya. "Sayang ... boleh buatkan aku kopi?" tanya Davin ragu-ragu. Anika melirik Davin sebentar kemudian memutar bola matanya malas menampilkan ekspresi tidak suka. "Buat sendiri, aku malas," jawab Anika sambil mengoles selai ke roti milik Yudha. "Biar aku saja yang buat, Vin." Yunita dengan penuh inisiatif membuatkan Davin kopi yang dia minta. Sebenarnya Davi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD