Bab 89

2000 Words

Matahari mulai terbit perlahan menyinari bumi. Cahaya matahari perlahan masuk ke sela-sela jendela kamar Riana, namun dua orang yang sedang terlelap sambil saling berpelukan di atas ranjang sama sekali tidak merasa terganggu dengan cahaya tersebut. Hawa dingin di pagi hari membuat kedua insan tersebut malah semakin mengeratkan pelukan mereka. Dengan tubuh bagian atas yang tidak tertutupi satu helai benang pun, keduanya saling berbagi hangat tubuh dengan kulit tubuh yang saling bergesekan. Riana mulai membuka perlahan matanya. Begitu matanya terbuka sempurna, pemandangan wajah Rangga yang tertidur pulas masuk ke dalam indera penglihatannya. Kejadian aktivitas mereka semalam mulai berputar kembali dalam ingatan Riana. Wajahnya bersemu merah, merasa malu mengingat dirinya yang begitu li

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD