Airin cukup menikmati masa-masa kehamilannya dari trimester pertama hingga kini memasuki trimester terakhir. Walau diawal ia sempat harus beberapa kali bedrest dan bahkan mengalami mual muntah yang parah, Airin tidak sedikit pun mengeluh. Ia jalani semuanya dengan perasaan senang dan bahagia. Sempat tiga bulan pertama kehamilan, Airin harus istirahat dan sama sekali tidak bekerja. Jujur, sempat timbul rasa bosan karena harus menghabiskan waktu hanya di rumah saja. Beruntung Vennia sering berkunjung ke rumah dengan membawa berbagai macam makanan. Mengajak bergosip dan membahas apa pun agar Airin tidak merasa bosan. Sama halnya Elma dan Zalwa, kedua perempuan paruh baya ini juga bergantian menjenguk. Sangking exited nya dengan kehamilan Airin, hampir tiap hari keduanya datang. Dan terkada