Bab 17 Tikus

1096 Words

Di keheningan apartemen lantai 36 itu, hanya suara detak jam yang terdengar pelan dan napas yang saling bersilang. Arya menatap Aulia dengan pandangan penuh kerinduan yang telah lama terkubur. Tangannya perlahan menyusuri siluet yang ia kagumi, merasakan hangatnya cinta yang menyelinap lembut di antara jemarinya. Sentuhan itu seolah membangkitkan api yang lama tersembunyi dalam dadanya. Aulia membalas dengan tatapan penuh cinta dan kelembutan, meraih lembut tangan Arya. “Di sini, kamu boleh jadi dirimu sendiri,” bisiknya. “Tidak ada yang perlu disembunyikan, tidak ada beban yang harus kamu pikul.” Arya menunduk, mencium bibir Aulia dengan penuh penghayatan. Setiap sentuhan menjadi bahasa tanpa kata, membiarkan mereka berdua berbicara dengan hati. Tubuh Arya dipenuhi gelombang hangat yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD