Ruang pertemuan itu sunyi, hanya berisi tiga orang dan satu peta besar di dinding—bertanda merah pada nama-nama yang akan lenyap sebelum bulan berganti. "Jadi, kita akan mulai, Bos?" tanya Violet, berdiri dengan tangan kanan yang masih dibebat perban. "Tidak ada waktu," jawab Aidan tanpa menoleh. Suaranya datar, tapi cukup untuk membuat jantung Aulia mencelos. "Celestine pasti sudah bergerak. Kita harus kembali ke Inggris sebelum akhir bulan." "Kenapa?" Aulia bertanya hati-hati. Aidan tersenyum tipis. "Sepupu tiriku yang bodoh mulai bermain sebagai raja saat aku tidak ada. Dia lupa siapa yang membiayai tahtanya." "Bagaimana dengan Arya?" Aulia memberanikan diri bertanya lagi. "Dia akan mati cepat atau lambat." "Kamu tidak memberinya penawar?" "Celestine bilang dia akan berperang. U

