Bab 58 Petunjuk

1044 Words

Ruang kerja itu senyap saat Bram menerima pesan dari kepala pelayan rumah utama Arya. “Tuan Arya... sudah kembali, Pak. Ia ada di kamarnya. Tapi… belum sadarkan diri.” Bram berdiri seketika. Matanya bergerak cepat, lalu ia menoleh ke Celestine yang duduk di ujung sofa, masih menggenggam cangkir kopi yang dingin sejak sejam lalu. “Cel... Arya sudah dikembalikan. Sekarang. Di rumah kalian.” Celestine menatapnya kosong beberapa detik lalu berdiri. Tanpa sepatah kata pun, ia berjalan keluar. Bram mengikutinya. --- Mobil berhenti di halaman depan rumah mereka—rumah yang pernah jadi tempat segala hal bermula, dan kini terasa seperti monumen kesalahan. Celestine masuk lebih dulu. Langkahnya cepat, seperti menolak percaya. Aroma kayu tua dan lavender menyambut, tapi tidak ada kehangatan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD