“Bayi-nya?” “Tanyakan saja pada William. Kakak ingin mandi dan menemui anak-anak kita.” Ucap Damian melewati Amelia. Sambutan pertama Amelia ketika ia sampai sungguh sedikit mengecewakan. Sang istri seharusnya menanyakan keadaannya– bukan seorang bayi yang jelas-jelas keturunan pengkhianat. “Kakak menyelamatkannya kan?” Langkah kaki Damian berhenti tepat di depan pintu kamar mandi, “Kakak sudah berusaha..” Ujarnya sebelum memutar knop pintu dan menghilang dibaliknya. Damian berdusta. Ia tidak menyelamatkan anak di dalam perut Ayami ketika pengeksekusian selesai. Alih-alih mengeluarkan bayi itu– Damin justru menunggu beberapa waktu untuk memastikan dia menyusul ibunya ke alam baka. Sejak awal Damian memang tidak berniat menuruti permintaan Amelia. Di sepanjang perjalanan, batinnya be